REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di teritori negatif pada perdagangan Rabu (9/9). Sepanjang hari ini, indeks konsisten bergerak di zona merah dan di akhir sesi kedua tersungkur hingga 1,81 persen ke level 5.149,37.
Pergerakan IHSG ini sejalan dengan mayoritas bursa Asia yang juga bergerak melemah. Indeks Nikkei terkoreksi 1,04 persen, TOPIX turun 0,96 persen, HangSeng minus 0,63 persen dan CSI300 anjlok 2,34 persen.
Ekuitas AS di Wallstreet juga tertekan cukup dalam. Menurut analis Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi, investor cenderung bersikap hati-hati merespons prospek pengembangan vaksin.
"Investor hati-hati setelah prospek pengembangan vaksin mundur akibat AstraZeneca menghentikan penelitian tentang vaksin Covid-19 setelah seseorang yang berpartisipasi dalam uji klinis jatuh sakit," kata Lanjar, Rabu (9/9).
Dari dalam negeri, saham-saham sektor pertanian dan Aneka Industri turun signifikan masing-masing hingga 3,57 persen. Beberapa saham mengalami penurunan lebih dari empat persen seperti ASII turun 4,39 persen, AALI turun 6,03 persen dan LSIP turun 4,48 persen.
Lanjar melihat, katalis dari perlambatan penjualan kendaraan dan profit taking pada saham-saham produsen CPO membuat kedua sektor tersebut mengalami aksi jual yang cukup deras.
"Data Indeks Keyakinan Konsumen yang melambat dan pertumbuhan penjualan eceran yang masih negatif juga menjadi salah satu faktor," tambah Lanjar.
Adapun investor asing melakukan aksi jual sebesar Rp 630,35 miliar dengan saham BBRI, BMRI dan TLKM yang menjadi top net sell value.