REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Koalisi pimpinan Saudi mengatakan pada Rabu (9/9) bahwa pihaknya telah mencegat pesawat tak berawak bermuatan bahan peledak yang ditembakkan oleh pemberontak Houti di Yaman menuju wilayah Arab Saudi.
“Pasukan koalisi gabungan mampu mencegat dan menghancurkan drone bermuatan bahan peledak yang diluncurkan oleh teroris milisi Houthi secara sistematis dan sengaja menargetkan warga sipil di wilayah selatan (Arab Saudi),” kata juru bicara koalisi Kolonel Turki al-Maliki dalam sebuah pernyataan.
Serangan pesawat tanpa awak itu adalah drone kedua yang dicegat oleh koalisi dalam waktu 24 jam. Pada Selasa, koalisi mengumumkan penghancuran drone Houthi bermuatan bahan peledak yang diluncurkan ke wilayah Saudi.
Sementara itu, juru bicara Houthi Yahya Saree mengatakan kelompoknya telah melakukan serangan di bandara Abha, Arab Saudi. Houthi secara rutin menembakkan rudal balistik dan drone ke wilayah Saudi sebagai tanggapan atas serangan udara koalisi di wilayah Yaman yang dikuasai oleh pemberontak.
Yaman telah dirundung konflik sejak 2014, ketika pemberontak Houthi menduduki sebagian besar wilayah negara, termasuk Sanaa. Krisis meningkat pada 2015 setelah koalisi militer pimpinan Arab Saudi meluncurkan kampanye udara besar-besaran untuk mengalahkan Houthi. Akibatnya, puluhan ribu orang, termasuk warga sipil, diyakini tewas dalam konflik tersebut.
Konflik berkepanjangan itu telah menyebabkan salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia karena jutaan orang berisiko menghadapi bencana kelaparan.
*Bassel Barakat berkontribusi pada berita ini Ankara