Rabu 09 Sep 2020 22:13 WIB

Catatan Perjalanan Gus Sholah Saat Kunjungi Hadramaut Yaman

Gus Sholah menyampaikan catatan perjalanan saat kunjungi Hadramaut Yaman.

Red: Nashih Nashrullah
Gus Sholah menyampaikan catatan perjalanan saat kunjungi Hadramaut Yaman. hadramaut
Foto: dzul fahmi
Gus Sholah menyampaikan catatan perjalanan saat kunjungi Hadramaut Yaman. hadramaut

REPUBLIKA.CO.ID, Almarhum KH Salahudin Wahid (Gus Sholah) pernah mengunjungi Yaman beberapa tahun lalu. Gus Sholah berbagi pengalamannya selama mengunjungi negeri habaib tersebut dengan pembaca Republika. Berikut ini catatan Gus Sholah selama berkunjung ke Hadramaut, sebagaimana ditayangkan Harian Republika, pada Jumat 30 Mei 2008:  

Bangunan umum masih seperti kondisi tahun 1960-an di Indonesia. Jalan di dalam Kota Tarim masih banyak yang belum beraspal. Bandaranya sederhana, sama dengan Halim Perdanakusuma. Selama 25 tahun Yaman Selatan ada di bawah pemerintahan komunis yang tumbang setelah Soviet bubar. Walaupun Yaman bukan negara kaya tetapi mereka mementingkan pendidikan.

Baca Juga

Sebagian besar dari Wali Songo berasal dari Yaman. Para habaib yang kini ada di seluruh pelosok Indonesia berasal dari pendakwah Yaman yang hijrah ke Indonesia. Ada informasi kakek ke-11 dari KHM Hasyim Asy'ari adalah Abubakar Basaiban, tetapi tidak ada kesempatan dan tidak tahu ke mana harus menanyakan keabsahan informasi itu.

Rombongan berziarah ke Zanbal, pemakaman 1.000 wali termasuk 80 qutb. Pemakaman itu tujuan utama ziarah. Kami sempat maulid Nabi di atas atap masjid tua, di alam terbuka. Terlihat dengan jelas haul, tahlil, maulid dan shalawat kita peroleh dari mubaligh pertama yang berasal dari Hadramaut.