Kamis 10 Sep 2020 06:50 WIB

4 Daftar Kegagalan Fatal Operasi Intelijen Israel Mossad

Mossad Israel pernah melakukan kegagalan fatal dalam operasi mereka.

Red: Nashih Nashrullah
Mossad Israel pernah melakukan kegagalan fatal dalam operasi mereka. Teror agen Israel, Mossad (ilustrasi)
Mossad Israel pernah melakukan kegagalan fatal dalam operasi mereka. Teror agen Israel, Mossad (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Meski Badan Intelijen Israel Mossad sering disebut-sebut sebagai salah satu dinas rahasia terbaik di dunia, mereka pernah juga melakukan serangkaian blunder fatal. 

Berikut ini catatan AFP mengenai empat kegagalan utama Mossad sejak didirikan pada 1951: 

- Nikosia, April 1991  

Seorang perwira polisi Siprus menangkap empat agen Mossad yang berupaya menanamkan mikrofon di kedubes Iran di Nikosia. Polisi tersebut mulai curiga setelah mereka melihat dua pasangan yang seolah sedang berpacaran,  empat agen rahasia, berada di sekitar gedung kedubes. Siprus dan Israel menyelesaikan masalah dalam dua pekan, melalui proses pengadilan singkat. Para agen hanya harus membayar denda.

- Washington, November 1985

Jonathan Polard, seorang agen Israel yang menyusup ke dinas intelijen angkatan laut AS, dijatuhi hukuman seumur hidup dalam penjara pada Maret 1987, dengan tuduhan melakukan aktivitas mata-mata bagi negara Yahudi tersebut.

Pollard, yang direkrut Israel pada 1984, mengalirkan ke Israel ribuan dokumen sangat rahasia. Ia dan istrinya ditangkap pada 1985 oleh Biro Investigasi Federal (FBI) di depan kedutaan Israel di Washington yang tak bersedia membuka pintu bagi Pollard. 

Israel sampai sekarang masih membantah bahwa Pollard, yang memperoleh status kewarganegaraan di sana, adalah agen Mossad. Skandal tersebut sempat membekukan hubungan Israel-AS. Segenap upaya untuk membebaskan Pollard sejauh ini tak pernah berhasil.

- Lillehammer, Norwegia, Juli 1973  

Sesudah 11 atlet Israel dibantai pada acara Olimpiade 1972 di Munchen, Perdana Menteri Israel Golda Meier memerintahkan dinas rahasia tersebut untuk mengenyahkan para pemimpin organisasi Palestina September Hitam (Black September), yang dianggap bertanggungjawab atas kematian para atlet tersebut.

Pada Juli 1973, sejumlah agen Mossad dengan membawa paspor palsu membunuh Ahmad Bushiki, seorang pelayan berdarah Maroko di kota Lillehamer, karena mengira Ahmad adalah pimpinan September Hitam Hassan Salama. Sepuluh agen Israel lari dari Norwegia. Tiga lainnya dihukum pada 1974 oleh pengadilan Oslo dan diperintahkan mendekam di penjara selama lima setengah tahun. Mereka dibebaskan seteah menjalani hukuman selama 22 bulan.

- Mesir, 1954  

Sebelas Yahudi Mesir dihukum karena melakukan serangkaian serangan terhadap kepentingan AS dan Inggris di wilayah Mesir. Diketahui kemudian bahwa mereka adalah bagian dari jaringan rahasia Israel yang bertujuan menyabot hubungan Mesir dengan Barat pada saat Kairo menegosiasikan pengunduran diri Inggris dari Terusan Suez.

Salah satu di antara sebelas agen ini bunuh diri di penjara. Dua lainnya dihukum mati lewat tiang gantungan sementara empat orang dibebaskan setelah menjalani 14 tahun masa hukuman di penjara Mesir. Menteri petahanan Israel Pihas Lavon menolak bertanggungjawab atas kasus tersebut dan menyalahkan kepala intelijen Benyamin Gibli. Lavon mengundurkan diri pada Februari 1955. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement