REPUBLIKA.CO.ID, TEGAL -- Bupati Tegal Umi Azizah berkomitmen menerapkan tugas, fungsi dan peran Komando Strategis Pembangunan Pertanian (KostraTani) pada 14 Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di seluruh Tegal. Menyusul empat BPP Model KostraTani telah terhubung Agriculture War Room (AWR) di Kementerian Pertanian RI.
"Kami ucapkan terima kasih, KostraTani juga masuk ke Tegal. Pertanian memang membutuhkan penyuluh dan petani yang lebih cerdas," kata Bupati Umi Azizah saat menerima kunjungan Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi di Tegal didampingi Direktur Polbangtan YoMa, Dr Rajiman pada Rabu (9/9).
Tantangan sektor pertanian ke depan semakin berat, kata Umi Azizah, apalagi ada pandemi Covid-19 sehingga membutuhkan terobosan dan inovasi baru dengan Kostratani yang akan mendorong produktifitas pertanian.
Menurutnya, pemerintah kabupaten (Pemkab) telah melakukan pemetaan (mapping) komoditas pertanian sesuai zonasi didukung 18 BPP KostraTani. Tahun ini, ada empat BPP ditunjuk sebagai role model Kostratani antara lain Dukuh Waru dan Lebaksiu, sementara BPP Slawi, BPP Talang dan BPP Bojong tengah dipersiapkan Pemkab Tegal untuk mengimplementasikan KostraTani.
"Tegal juga sentra penghasil bawang putih, di Tuel lalu Lebaksiu jadi konservasi varietas lokal. Jatinegara penghasil buah-buahan seperti durian, nangka, alpukat dan manggis. Sebelum terdampak Covid-19, manggis sempat mengisi slot ekspor," kata Bupati Umi Azizah.
Komoditas beras Tegal rata-rata surplus 63 ribu ton per tahun, yang terserap habis untuk pasar domestik. Adapun pergerakannya pada Juli 2020, telah surplus 26 ribu ton dari lahan persawahan seluas 38.447 hektar.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian - Kementerian Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menilai potensi pertanian Tegal sangat menjanjikan. Saat ini, luas lahan produktif sekitar 1,47 juta hektar, lahan kering 87.870 hektar diusahakan oleh 75.995 petani, yang berhimpun pada 1.379 kelompok tani (Poktan) dan 287 gabungan kelompok tani (Gapoktan).
“Rapor pertanian Tegal mengesankan. Potensinya besar dengan kompetensi besar para stakeholder pertaniannya. Pertaniannya sangat sehat. Kemampuan produksi masih bisa digenjot. Semua aspek memenuhi persyaratan. Kami akan memberi dukungan penuh," katanya pada kunjungan kerja didampingi Kabid Program dan Evaluasi Penyuluhan, Riza Fakhrizal dan Kasubbid Kelembagaan Penyuluhan, Purnomojati Anggoroseto.
Menurutnya, potensi SDM pertanian Tegal semakin lengkap didukung 289 penyuluh pertanian, 24 persen berstatus pegawai negeri sipil (PNS). "Menariknya, slot besar 60 persen diisi penyuluh swadaya."
Potensi pertanian Tegal maupun di seluruh pelosok Tanah Air menjadi perhatian Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo dengan menggagas pengembangan KostraTani, yang diyakini akan mendukung produktifitas pertanian.
“Pertanian di daerah akan tumbuh bersama Kostratani melalui peningkatan kompetensi SDM. Potensi daerah menjadi lumbung pangan membuka peluang ekspor komoditas pertanian kian besar,” kata Dedi Nursyamsi.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tegal, Toto Subandriyo mengatakan Tegal memiliki komoditas beragam, tertata menurut wilayah masing-masing. Potensinya besar karena peruntukannya jelas.
"KostraTani siap berlaku menyeluruh di Tegal, sesuai harapan masyarakat. Kostratani bisa diterapkan pada seluruh BPP di Tegal. Kami memiliki 18 BPP. Saat ini role modelnya baru empat BPP," kata Toto Subandriyo.