REPUBLIKA.CO.ID, SIGI -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sigi kembali mengimbau warganya untuk tetap siaga bencana alam banjir dan tanah longsor. Kepala BPBD Kabupaten Sigi, Asrul, mengingatkan bahwa wilayah Sigi dalam beberapa hari terakhir ini diguyur hujan ringan sampai lebat.
Bahkan, hujan di hulu telah mengakibatkan kondisi air di beberapa sungai di Kabupaten Sigi, termasuk Sungai Gumbasa yang bermuara di Teluk Palu, Ibu Kota Provinsi Sulteng dalam beberapa hari ini terlihat debitnya meningkat. Selain debit air meningkat, menurut Asrul, air sungai juga terlihat sangat keruh sekali.
"Ini membuktikan bahwa hujan di hulu sungai cukup tinggi," kata Asrul di Sigi, Kamis.
Pemerintah, melalui BPBD Sigi, mengingatkan warga agar tidak lengah. Warga di daerah yang sering terdampak bencana banjir dan longsor harus lebih waspada.
"Tetap waspada, sebab bencana alam sewaktu-waktu bisa terjadi," kata Asrul.
Pada 8 September 2020, banjir melanda Desa Oloboju di Kecamatan Sigibiromaru, Kabupaten Sigi. Banjir tersebut mengkibatkan sejumlah rumah warga di desa itu rusak diterjang banjir.
Namun, kejadian tersebut tidak ada korban jiwa. Sampai hari ini, warga korban banjir masing berada di pengungsian, sebab rumah mereka tidak bisa ditinggali lagi.
Sigi merupakan daerah yang paling rawan bencana alam banjir dan longsor. Setiap kali hujan lebat, banjir melanda sejumlah wilayah di Sigi.
Selain di Sigi, banjir juga melanda sejumlah permukiman warga di Desa Bambalemo, Kabupaten Parigi Moutong pada Senin malam. Akibat peristiwa itu, sekitar 40 kepala keluarga (KK) kini mengungsi ke tempat lebih aman, dan warga masih khawatir akan terjadi banjir susulan. Bahkan, jalan poros di dusun dua terputus, sekitar 40 rumah terendam banjir disertai lumpur.