Kamis 10 Sep 2020 11:11 WIB

AS Resmi Umumkan Tarik Sebagian Pasukan di Irak

AS akan mengurangi pasukannya di Irak dari 5.200 menjadi 3.000 pasukan

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
AS akan mengurangi pasukannya di Irak dari 5.200 menjadi 3.000 pasukan. Ilustrasi.
Foto: Norad
AS akan mengurangi pasukannya di Irak dari 5.200 menjadi 3.000 pasukan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Militer Amerika Serikat (AS) resmi mengumumkan akan mengurangi jumlah pasukan mereka di Irak pada bulan ini. AS akan mengurangi pasukannya dari 5.200 menjadi 3.000 pasukan.

Bulan lalu dilaporkan AS akan mengurangi jumlah pasukannya di negara Timur Tengah itu hingga sepertiganya. Hingga saat ini masih ada 5.200 pasukan yang ditugaskan di Irak.

Baca Juga

Pasukan tersebut bertugas melawan milisi ISIS yang sempat mengusai beberapa wilayah di Irak. Pejabat koalisi yang dipimpin AS mengatakan kini pasukan Irak sudah bisa mengatasi sendiri sisa pasukan ISIS.

"Kami terus memperluas program penguatan kapasitas mitra kami pasukan Irak dan memungkin kami mengurangi jejak kami di Irak," kata kepala Komando Pusat AS Jendral Marinir Frank McKenzie saat berkunjung ke Irak, Kamis (10/9).

Pejabat pemerintah AS mengatakan Presiden Donald Trump akan mengumumkan penarikan pasukan dari Irak. Juni lalu Amerika dan Irak menegaskan kembali komitmen mereka untuk mengurangi jumlah pasukan AS di negara itu dalam beberapa bulan ke depan.

Tidak ada rencana Washington akan mempertahankan pangkalan atau pasukan mereka di sana secara permanen. Dalam kampanyenya tahun 2016 lalu Trump berjanji mengakhiri 'perang tak berkesudahan' AS tapi tetap mempertahankan sebagian pasukan di Afghanistan, Irak, dan Suriah.  

Kandidat presiden dari Partai Demokrat Joe Biden mengatakan ia mendukung rencana penarikan pasukan asalkan ada rencana untuk mengatasi ISIS di kawasan. "Ya saya mendukungnya dengan syarat ia memiliki rencana untuk mengatasi ISIS," kata Biden.

Saat bertemu dengan perdana menteri Irak pada bulan lalu, Trump melipatgandakan jumlah pasukan yang ingin ia pulangkan dari Irak. Pertemuan tersebut digelar saat hubungan Washington dengan Teheran kian memanas usai AS mengatakan akan memberlakukan kembali semua sanksi Iran. Pada awal tahun ini parlemen Irak memutuskan untuk meminta semua pasukan asing angkat kaki dari Irak.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement