REPUBLIKA.CO.ID, NYON -- Pandemi Covid-19 berdampak negatif di berbagai sektor. Tak terkecuali sepak bola. Bukan cuma sisi kesehatan yang terganggu, tapi juga ekonomi.
Presiden Asosiasi Klub-Klub Eropa (ECA), Andrea Agnelli menjelaskan bagaimana penjualan tiket dihapuskan. Otomatis tak ada pemasukan dari sektor tersebut.
Para penggemar masih dilarang berkumpul di tribun. Kemudian pendapatan dari hak siar baik di level nasional maupun internasional, juga dibatasi.
"Kami memprediksi dalam dua tahun ke depan, ada penurunan pendapatan sekitar 4 miliar euro. Menurut FIFA, sekitar 90 persen dari kerugian ini berdampak pada klub," ujar Agnelli dalam sidang Umum ECA di Nyon, Swiss, dikutip dari laman resmi Juventus, Kamis (10/9).
Sosok yang juga berstatus Presiden Juve menyebut nilai pasar menurun 20 hingga 30 persen. Itu menunjukkan lebih sedikit uang yang beredar. Oleh karenanya, Agnelli meminta semua pihak terkait, bisa jeli mengelola bisnis sepakbola pada musim-musim berikutnya. Baik klub kecil maupun klub kecil terkena dampak pandemi ini.
Ia mengaku sejalan dengan pemikiran Presiden UEFA, Aleksander Ceferin. Segala sesuatu akan dilakukan secara bertahap menuju normal. "Untuk sementara kami harus menghadapi situasi seperti ini," tutur Agnelli.
Kendati dihantam krisis, kompetisi musim 2019/2020 bisa terselesaikan. Ketua ECA bangga akan hal itu. Sebab sejak munculnya pandemi, aktivitas sepakbola sempat terhenti selama beberapa bulan.
Namun pada akhirnya dengan berbagai terobosan, para profesional melaksanakan tugasnya, dengan tetap mengikuti protokol kesehatan.