Kamis 10 Sep 2020 12:08 WIB

Klaster Baru, Pabrik di Tangerang Jadi Penyebaran Covid-19

Pengawasan penerapan protokol kesehatan di pabrik untuk diperketat.

Rep: Abdurrahman Rabbani / Red: Hiru Muhammad
Pengunjung berjalan di kawasan pusat kuliner Pasar Lama, Kota Tangerang, Banten, Jumat (28/8/2020). Pemerintah Kota Tangerang memberlakukan jam operasional baru di kawasan tersebut hingga pukul 18.00 WIB akibat adanya peningkatan kasus COVID-19 di Kota Tangerang serta meminimalisir penyebaran COVID-19.
Foto: Antara/Fauzan
Pengunjung berjalan di kawasan pusat kuliner Pasar Lama, Kota Tangerang, Banten, Jumat (28/8/2020). Pemerintah Kota Tangerang memberlakukan jam operasional baru di kawasan tersebut hingga pukul 18.00 WIB akibat adanya peningkatan kasus COVID-19 di Kota Tangerang serta meminimalisir penyebaran COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG--Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menyebut terdapat tiga pabrik di Tangerang dengan karyawan dinyatakan positif Covid-19. Namun, kasus klaster pabrik tersebut sudah cukup lama dan terjadi pada Agustus 2020 lalu.

“Sejauh ini, kalau tidak salah, itu ada tiga pabrik ya. Jumlahnya satu klaster ada yang sampai 13 orang, ada yang sampai 43 orang,” katanya, Kamis (10/9).

Namun demikian, pemerintah kota telah lakukan upaya penanganan yang ditangani oleh Gugus Tugas Penanganan Covid-19 dan juga puskesmas setempat. Sehingga karyawan yang terkonfirmasi positif beberapa diantaranya dinyatakan sembuh.

“Sudah ditangani, karena itu terjadi di bulan Agustus. Sekarang kita lakukan peningkatan pengawasan dari sisi operasional harian pabrik-pabrik yang ada di Kota Tangerang,” ujarnya.

Arief pun mengimbau agar pengawasan penerapan protokol kesehatan di pabrik untuk diperketat. Menurutnya tak hanya menerapkan protokol kesehatan, tetapi juga lakukan protokol tersebut dengan benar.

"Misalnya cuci tangannya asal, pakai maskernya tidak benar, misalnya tempat makan karyawannya tidak dikurangi kapasitasnya. Jadi buka masker, makan sambil ngobrol," jelas Arief.

Sementara sejumlah pasien Covid-19 di Kabupaten Tangerang kini terus mengalami peningkatan yang signifikan. Dengan begitu pemkab kembali membuka tempat karantina bagi orang tanpa gejala (OTG). Sebelumnya Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar secara resmi menutup tempat karantina bagi pasien OTG pada tanggal 17 Juli 2020. Penutupan tersebut dilakukan setelah jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten Tangerang menurun.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang Desiriana Dinardiyanti mengatakan sebelum diputuskan untuk membuka tempat karantina, pihaknya merencanakan OTG akan dirawat di rumah sakit. Namun, kapasitas ruangan dan tempat tidur di rumah sakit tak mencukupi sehingga diperlukan tempat khusus bagi pasien tanpa gejala.“Kita merencanakan OTG ini untuk bisa dirawat di rumah sakit, namun per tanggal 2 September kita hanya ada 30 tempat tidur yang kosong sehingga tidak memungkinkan digunakan untuk pasien OTG,” katanya.

Sementara Pemkab tengah fokus untuk merawat pasien Covid-19 dengan status OTG. Seperti diketahui Kabupaten Tangerang kini didominasi oleh OTG, sehingga tempat karantina disediakan bagi pasien tersebut.“Untuk saat ini kita hanya merawat pasien OTG. Pasien OTG sebanyak 80 persen dibandingkan pasien dengan kasus dengan gejala berat,” jelas Desi.

Tempat karantina ini diketahui tengah dalam persiapan yang nantinya akan dibuka pertengahan bulan September hingga bulan Desember mendatang. Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang Maesyal Rasyid mengikuti arahan Bupati Tangerang.“Iya betul sesuai arahan pak Bupati Tangerang agar Anabatic segera dibuka, maksimal Senin depan harus sudah dibuka untuk pasien OTG,” katanya.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement