Kamis 10 Sep 2020 12:31 WIB

Mengapa Bangsa Arab Pra-Islam Disebut dengan Arab Jahiliyah?

Bangsa Arab sebelum Islam datang disebut dengan Arab Jahiliyah.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Nashih Nashrullah
Bangsa Arab sebelum Islam datang disebut dengan Arab Jahiliyah. Ilustrasi bangsa Arab pra Isla.
Foto: Pixabay
Bangsa Arab sebelum Islam datang disebut dengan Arab Jahiliyah. Ilustrasi bangsa Arab pra Isla.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA – Sebelum datangnya Islam, bangsa Arab kerap menampakkan budaya-budaya tidak baik dan dikenal dengan sebutan jahiliyah. Pertumbuhan kejahilan ini tidak diisi dengan keterisian akhlak.

Dalam buku Akhlak Tasawuf karya Abuddin Nata dijelaskan, bangsa Arab di zaman jahiliyah tidak memiliki ahli filsafat yang mengajak pada aliran paham tertentu.

Baca Juga

Hal itu sebagaimana berbeda yang dijumpai pada bangsa Yunani dan Romawi. Tidak adanya ahli filsafat pada masa itu disebabkan tidak berkembangnya kegiatan ilmiah di kalangan masyarakat Arab.

Pada masa itu, bangsa Arab hanya mempunyai ahli hikmah dan ahli syair. Di dalam kata-kata hikmah dan syair tersebut, dapat dijumpai ajaran yang memerintahkan agar berbuat baik dan menjauhi keburukan. Mendorong pada perbuatan yang utama dan menjauhi dari perbuatan yang tercela dan hina.

Hal yang dikemukakan misalnya terlihat pada kata-kata hikmah yang dikemukakan Luqmanul Hakim, Aktsam bin Shaifi, dan pada syair yang dikarang oleh Zuhair bin Abi Sulma, hingga Hakim Al-Thai. Masa jahiliyah bangsa Arab tentunya berbeda setelah Islam menyapa.

Ajaran akhlak pada masa Islam menemukan bentuknya yang sempurna. Dengan titik pangkalnya kepada Allah dan akal manusia. Agama Islam pada intinya mengajak manusia agar percaya kepada Allah SWT dan mengakui bahwa Dia-lah Pencipta, Pemilik, Pemelihara, Pelindung, Pemberi Rahmat, Pengasih, dan Penyayang terhadap segala makhluk-Nya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement