Kamis 10 Sep 2020 13:04 WIB

Sama-Sama Oranye, Ini Beda Langit Kalifornia, Mars dan Titan

Asap dan abu kebakaran hutan menghalangi sinar matahari sehingga langit orange.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Fenomena langit orange di Kalifornia.
Foto: instagram
Fenomena langit orange di Kalifornia.

REPUBLIKA.CO.ID, SACRAMENTO — Warga Kalifornia, Amerika Serikat (AS) dikejutkan dengan pemandangan langit yang tidak biasa. Warna kemerahan, oranye, seperti karat terlihat pada Rabu (9/9) pagi. Pemandangan ini membuat mereka merasa berada di Mars.

Fenomena langit kemerahan itu terjadi di Kalifornia sebagai dampak kebakaran hutan. Asap tebal dan abu tertiup ke atmosfer menghalangi sinar matahari di wilayah negara bagan itu. Ilmuwan iklim Daniel Swain mengatakan arus api yang sangat intens menyebabkan hal itu.

Baca Juga

Swain juga mengatakan partikel asap telah terangkat setinggi 5.000 kaki (15.000 meter) yang berada 20.000 kaki (6.000 meter) di atas ketinggian jelajah pesawat jet. Pandangan apokaliptik membuat beberapa ilmuwan planet membandingkan langit dengan dunia lain di tata surya.

Dilansir Universe Today, ada persamaan dan perbedaan antara atmosfer Bumi, serta Venus, Mars, dan Titan. Katherine Mack, ahli astrofisika teoretis yang mempelajari berbagai pertanyaan dalam kosmologi menjelaskan hal ini.

Titan

Titan, bulan Saturnus atau bulan terbesar kedua di tata surya, memiliki atmosfer padat seperti selubung yang sebagian besar terbuat dari nitrogen. Atmosfer Titan seperti Bumi, namun dengan tekanan permukaan 50 persen lebih tinggi daripada Bumi. Titan memiliki awan, hujan, sungai, danau, dan lautan hidrokarbon cair seperti metana dan etana.

Badan Antariksa Amerika Serikat (AS) atau NASA mengatakan bahwa danau dan laut di permukaan Titan, juga terbuat dari hidrokarbon cair, dapat menampung kehidupan yang menggunakan bahan kimia berbeda dari yang biasa kita gunakan. Titan juga bisa menjadi dunia yang tak bernyawa.

photo
Venus yang berwarna orange. - (nasa)

Venus

Venus juga memiliki atmosfer tebal, yang sebagian besar terdiri dari karbon dioksida, dengan awan tetesan asam sulfat. Atmosfer tebal memerangkap panas Matahari, menghasilkan suhu permukaan yang lebih tinggi dari 880 derajat Fahrenheit (470 derajat Celcius).

Dalam artikel baru-baru ini, dibahas bagaimana sekitar 30 mil di atas permukaan Venus, memiliki suhu dan kepadatan atmosfer yang sama seperti di permukaan Bumi. Tetapi, awan tingkat atas mengelilingi planet ini setiap empat hari Bumi, didorong oleh angin topan yang bergerak dengan kecepatan sekitar 224 mil (360 kilometer) per jam.

Kilatan petir di atmosfer menerangi awan yang bergerak cepat ini. Kecepatan di dalam awan menurun seiring dengan ketinggian awan, dan di permukaan diperkirakan hanya beberapa mil per jam. Jika berdiri di permukaan Venus, pemandangan langit akan terlihat seperti hari yang sangat mendung dan mendung di Bumi. Namun, suasananya begitu berat hingga Anda merasa seperti berada di bawah air sedalam 1,6 kilometer.

Mars

Mars, memiliki atmosfer yang sangat tipis sehingga lebih dari seratus kali lebih ringan dibanding Bumi. Tekanan atmosfer di permukaan tanah adalah sebagian kecil dari tekanan kita, dan hampir sama dengan 35 kilometer di atas Bumi.

Atmosfer tipis Mars hampir seluruhnya terdiri dari karbon dioksida dengan fraksi kecil nitrogen, argon, oksigen, dan beberapa gas lainnya. Jadi, jika atmosfer Mars sangat berbeda dari Venus dan Titan, mengapa kadang-kadang langit Mars juga berwarna merah?

Debu dari permukaan planet tersebut cenderung melayang di atmosfer, seperti debu di badai pasir di Bumi. Debu ini cenderung menyerap cahaya biru, yang memberikan warna merah pada langit.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement