REPUBLIKA.CO.ID, OROVILLE -- Sedikitnya tiga orang dilaporkan tewas dalam kebakaran hutan di Northern California, Rabu (9/9) waktu setempat. Kebakaran besar dipicu angin kencang yang telah memaksa ribuan warga mengungsi.
Petugas Patroli Jalan Raya California Ben Draper mengatakan bahwa satu orang ditemukan di dalam mobil yang tampaknya korban berusaha melarikan diri dari kobaran api.
Sementara ratusan, bahkan ribuan, rumah dan bangunan lain diyakini telah rusak atau hancur akibat kobaran api di timur laut San Francisco. Api juga mengancam Paradise, sebuah kota yang hancur dua tahun lalu oleh kebakaran paling mematikan dalam sejarah negara bagian.
Kebakaran hutan lainnya menghanguskan sebagian besar wilayah Barat di tengah kondisi kering dan kencang. Peramal cuaca negara bagian mengatakan beberapa petugas bantuan cuaca sudah terlihat dan dapat membantu petugas pemadam kebakaran yang kewalahan oleh kobaran api.
Sejak pertengahan Agustus, kebakaran di California telah menewaskan 11 orang, menghancurkan lebih dari 3.600 bangunan, membakar kayu, kapar yang hangus, dan evakuasi paksa di komunitas dekat pantai, di negara anggur, dan di sepanjang Sierra Nevada.
Sementara di Washington, lebih banyak wilayah yang terbakar dalam satu hari daripada yang biasanya dilihat petugas pemadam kebakaran sepanjang tahun. Kebakaran juga memaksa orang mengungsi dari rumah di Oregon dan Idaho.
Seorang ilmuwan iklim di University of California, Los Angeles, Daniel Swain memperkirakan api telah membakar sekitar 400 mil persegi (1.036 kilometer persegi) dalam 24 jam. "Tingkat penyebaran yang luar biasa sekarang diamati pada kebakaran ini yang secara historis belum pernah terjadi sebelumnya," ujar Swain.
Dinas Kehutanan AS telah mengambil tindakan dengan menutup delapan hutan nasional di California Selatan awal pekan ini. Pihaknya juga memerintahkan semua 18 hutan di negara bagian itu ditutup Rabu untuk keamanan publik.