Kamis 10 Sep 2020 14:14 WIB

BUMN Corporate Farming, PI Perkuat Produktivitas Pertanian 

Pengembangan Corporate Farming yang melibatkan empat BUMN.

Wakil Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Nugroho Christijanto (tengah) meninjau langsung Pilot Project Corporate Farming seluas 1.000 hektare yang dikembangkan oleh BUMN Klaster pangan & pupuk di Sukamandi, Subang, Jawa Barat, Kamis(10/9).
Foto: Humas PT Pupuk Kujang
Wakil Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Nugroho Christijanto (tengah) meninjau langsung Pilot Project Corporate Farming seluas 1.000 hektare yang dikembangkan oleh BUMN Klaster pangan & pupuk di Sukamandi, Subang, Jawa Barat, Kamis(10/9).

REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Wakil Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Nugroho Christijanto meninjau langsung Pilot Project Corporate Farming seluas 1.000 hektare yang dikembangkan oleh BUMN Klaster pangan & pupuk di Sukamandi, Subang, Jawa Barat, Kamis(10/9). Kunjungan ini diterima langsung oleh Direktur Utama PT Pupuk Kujang Maryadi dan perwakilan perusahaan yang terlibat dalam sinergi BUMN ini.

Pengembangan Corporate Farming yang melibatkan 4(empat) BUMN yaitu PT Pupuk Kujang sebagai anak perusahaan dari PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero), PT Sang Hyang Seri (Persero) dan PT Pertani (Persero). Tujuannya untuk meningkatkan produktivitas pertanian di wilayah tersebut dan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dari hulu (produksi) hingga hilir (pemasaran).

photo
Wakil Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Nugroho Christijanto meninjau langsung Pilot Project Corporate Farming seluas 1.000 hektare yang dikembangkan oleh BUMN Klaster pangan & pupuk di Sukamandi, Subang, Jawa Barat, Kamis(10/9). - (Humas PT Pupuk Kujang)

Dalam kunjungan tersebut, Nugroho mengatakan, pembahasan tentang Corporate Farming ini sudah ada sejak lama dengan berbagai nama. Di antaranya PT Petrokimia Gresik juga pernah mengembangkan Project Agribisnis yang mirip. 

Corporate Farming gencar ini, kata dia, di kampanyekan Profesor Bungaran Saragih sewaktu menjadi Menteri Pertanian. Namun, pengaplikasian dengan sinergi berbagai BUMN baru pertama kalinya dilakukan di Sukamandi Jawa Barat di lahan PT Sang Hyang Seri.

“Pengembangan Pilot project ini akan menjadi salah satu concern untuk Pupuk Indonesia khususnya sebagai agrisolution untuk mendukung ketahanan pangan nasional," ujar Nugi panggilan akrab Nugroho Christijanto dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Kamis (10/9).

Nugi juga menambahkan, dengan adanya pendampingan serta dukungan BUMN Klaster Pangan & Pupuk dalam program ini, tingkat produktivitas di lahan tersebut mencapai target peningkatan sekitar 40 persen dari yang semula 6 ton per hektare menjadi 8,5 ton per hektare sehingga dari luas 1.000 hektare dapat diperoleh 8.500 ton Gabah Kering Panen (GKP). 

Dalam skema bisnis Corporate Farming tersebut, Direktur Utama PT Pupuk Kujang Maryadi mengatakan, BUMN yang terlibat harus secara optimal menjalankan peranannya sesuai dengan core business-nya masing masing. Pupuk Kujang berperan dalam pemupukan berimbang, Sang Hyang Seri berperan sebagai penyedia lahan & pemilihan benih, Pertani berperan dalam pengolahan benih & penyerapan gabah  dan proses pendistribusian dan pemasaran produk dilakukan oleh RNI.

“Kami berharap pengembangan corporate farming sinergi BUMN ini dapat mewujudkan suatu usaha pertanian yang mandiri, berdaya saing, dan berkesinambungan melalui pengelolaan lahan secara korporasi” ujar Maryadi.

Dalam kesempatan yang sama. Wignyo Komisaris SHS,  berharap, pilot project Corporate Farming ini hendaknya bisa dirasakan manfaatnya oleh petani pada umumnya. Petani bisa belajar mengenal pertanian modern dan memperlakukan lahan mereka dengan baik dengan pola cocok tanam yang benar sehingga memberikan hasil optimal. 

"Corporate farming ini diharapkan bukan saja memberi manfaat bagi korporasi yang mengerjakannya. Namun, hendaknya bisa di jadikan rujukan pengolahan lahan yan benar, pola budi daya yang benar, dan proses pasca-produksi yang benar, sehingga petani lain bisa menduplikasi dalam skala lebih kecil. Tim Corporate Farming ini sudah harus mempersiapkan metode baku dan memberikan bantuan teknis kepada petani lainnya." ujar Wignyo.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement