REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA -- Angkatan bersenjata Yunani menanggapi hinaan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Dalam sebuah laporan di Open TV, militer Yunani mengatakan, ejekan Erdogan dapat berdampak destruktif bagi Turki.
"Angkatan Bersenjata Yunani tidak main-main," ujar seorang sumber, dilansir Greek City Times, Kamis (10/9).
Pada Selasa (8/9) lalu, Presiden Erdogan berbicara tentang kekuatan senjata, termasuk tudingan yang dianggap menghina Yunani dan militernya. Erdogan mengatakan, Yunani tidak memiliki kemampuan militer untuk menghadapi Turki.
Sementara, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavosoglu membahas seruan yang provokatif terhadap Yunani. Dia mengatakan, Yunani tidak punya nyali untuk bernegosiasi. "Jika kalian punya nyali, datanglah. Anda tidak punya nyali untuk berdialog," ujar Cavusoglu.
Menurut koresponden Open TV di Istanbul, Maria Zacharaki, Ankara telah mengirim pesan ganda ke Athena dalam beberapa hari terakhir. Ankara terus menyerang Yunani secara provokatif melalui perang kata-kata.
Oposisi di Turki mengatakan, pernyataan keras Erdogan kepada Yunani menunjukkan bahwa kebijakan luar negeri Turki telah gagal sehingga menyebabkan isolasi dari pasukan internasional. Oposisi menekankan bahwa retorika perang ini tidak lebih dari sekadar gertakan.
Sebelumnya, Pemerintah Yunani berencana menambah persenjataan baru dan mengembangkan industri pertahanan dalam negeri akibat sengketa eksplorasi migas dengan Turki di Laut Mediterania Timur. Hal ini memicu kekhawatiran bahwa konflik terbuka antara kedua negara akan pecah.
Media massa Yunani melaporkan pemerintah membidik sejumlah proyek pengadaan, antara lain rencana pembelian jet tempur Rafale dan setidaknya satu kapal perang kelas fregat buatan Prancis.