Kamis 10 Sep 2020 16:35 WIB

Wamen BUMN: Fintech Bisa Bantu Pulihkan Ekonomi

Fintech juga berperan penting dalam menerapkan protokol kesehatan.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Industri financial technology (fintech) mempercepat pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Foto: Tim Infografis Republika.co.id
Industri financial technology (fintech) mempercepat pemulihan ekonomi nasional (PEN).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri I BUMN sekaligus Ketua Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional (Satgas PEN) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan financial technology atau fintech dapat berperan penting dalam menggalakkan penerapan protokol kesehatan sekaligus membantu pemulihan ekonomi nasional. Budi mengajak fintech dan para pemegang sahamnya untuk dapat berperan dalam melakukan investasi pada penanganan masalah kesehatan pandemi Covid-19, seperti strategi terapi dan pengobatan.

"Hal tersebut secara otomatis dapat membantu pemerintah dalam upayanya memulihkan kembali perekonomian nasional," ujarnya dalam seminar daring yang digelar Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) di Jakarta, Kamis (10/9).

Baca Juga

Saat ini strategi terapi dan pengobatan sama pentingnya dengan strategi pengembangan vaksin COVID-19. terdapat banyak pengembangan terkait strategi terapi dan pengobatan. Tentunya pengembangan strategi terapi dalam penanganjan Covid-19 tersebut dapat didukung atau didanai oleh fintech.

Selain itu Wamen BUMN juga menambahkan bahwa fintech dapat membantu pemerintah dalam menggalakkan penerapan protokol kesehatan kepada masyarakat melalui Gerakan 3M yang terdiri dari Mencuci Tangan, Menggunakan Masker dan Menjaga Jarak.

"Fintech bisa menggunakan modal dan pengaruhnya untuk membangun sebuah gerakan guna menggalakkan protokol kesehatan Gerakan 3M kepada masyarakat Indonesia, khususnya generasi milenial," kata Budi Sadikin.

Hal ini dikarenakan platform-platform fintech memiliki komunitas-komunitas unik yang sebagian besar didominasi generasi milenial.

Budi Sadikin melihat bahwa fintech bisa memainkan peranannya secara lebih luas dalam berbagai aktivitas kehidupan normal masyarakat baik kegiatan fisik sebelum pandemi COVID-19 maupun kegiatan virtual setelah pandemi.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّتَّخِذُ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ اَنْدَادًا يُّحِبُّوْنَهُمْ كَحُبِّ اللّٰهِ ۗ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَشَدُّ حُبًّا لِّلّٰهِ ۙوَلَوْ يَرَى الَّذِيْنَ ظَلَمُوْٓا اِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَۙ اَنَّ الْقُوَّةَ لِلّٰهِ جَمِيْعًا ۙوَّاَنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعَذَابِ
Dan di antara manusia ada orang yang menyembah tuhan selain Allah sebagai tandingan, yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah. Sekiranya orang-orang yang berbuat zalim itu melihat, ketika mereka melihat azab (pada hari Kiamat), bahwa kekuatan itu semuanya milik Allah dan bahwa Allah sangat berat azab-Nya (niscaya mereka menyesal).

(QS. Al-Baqarah ayat 165)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement