Kamis 10 Sep 2020 17:05 WIB

Ratusan Kader NU Ambil Alih Kantor PKB Kabupaten Kediri

Kader Pagar Nusa, Muslimat, serta Fatayat unjuk rasa di halaman kantor DPC PKB.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Kantor Partai Kebangkitan Bangsa (ilustrasi).
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Kantor Partai Kebangkitan Bangsa (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Ratusan massa yang merupakan kader dari berbagai badan otonom di Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Kediri, Jawa Timur, unjuk rasa dan mengambil alih kantor DPC PKB Kabupaten Kediri, dengan alasan mengamankan aset.

Ketua Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia PCNU Kabupaten Kediri, Abu Muslih mengemukakan, aksi itu dilakukan sebagai bentuk kekecewaan pada pengurus PKB yang tidak menghormati dan tidak lagi membutuhkan petuah dari ulama NU. "Hari ini penyegelan aset NU yang digunakan kantor PKB dan kunci akan diserahkan ke NU," kata Abu Muslih di Kediri, Kamis (10/9).

Abu mengatakan, pimpinan PKB Kabupaten Kediri tidak melakukan komunikasi yang baik dengan PCNU Kabupaten Kediri. Berbagai masukan juga sudah diberikan ke PKB namun hal tersebut tidak diindahkan.

"PKB di bawah Pak Sentot (Ketua DPC PKB Kabupaten Kediri) selama ini sudah merasa mampu berdiri sendiri tanpa butuh dukungan NU. Jadi sekalian aset milik NU yang digunakan PKB dikembalikan ke NU," kata Abu.

Abu mengungkapkan, bangunan itu merupakan aset NU yang selama ini dipinjamkan ke PKB. Bahkan, saat pembangunan gedung yang berlokasi di Jalan Pamenang, Kabupaten Kediri tersebut warga NU juga gotong royong bersama.

Bangunan itu dibangun era almarhum Sulaiman Lubis yang juga pernah menjabat sebagai Wakil Bupati Kediri. Untuk itu, diharapkan aset NU dikembalikan ke NU lagi. "Statusnya pinjam. Memang ada perjanjian tapi PKB tidak butuh, jadi kami ambil alih. Tidak pernah komunikasi, koordinasi, dan tidak minta fatwa, nasihat, masukan. Ini sudah keterlaluan," kata dia.

Dalam aksi itu diikuti ratusan kader NU baik dari Pagar Nusa, Muslimat, serta Fatayat. Mereka unjuk rasa di halaman kantor DPC PKB Kabupaten Kediri tersebut. Massa awalnya berkumpul di halaman kantor Muslimat Kabupaten Kediri yang lokasinya tidak jauh dari kantor PKB tersebut.

Dengan naik mobil maupun kendaraan roda dua, mereka tiba di lokasi PKB. Massa langsung masuk halaman. Mereka juga membawa berbagai macam spanduk yang isinya kecaman sikap PKB selama ini. Mereka lalu melakukan aksi mengambil alih kantor tersebut.

Papan nama DPC PKB Kabupaten Kediri ditutupi kain putih yang kemudian ditulisi tulisan aset milik NU. Setelah melakukan aksi dan orasi, massa akhirnya membubarkan diri dan bergerak menuju kantor NU Kabupaten Kediri di Jalan Imam Bonjol Kota Kediri.

Aksi itu juga mendapat kawalan dari polisi. Mereka juga tetap mematuhi protokol kesehatan dengan menggunakan masker. Ketua Dewan Syuro DPC PKB Kabupaten Kediri Umar Faruq mengakui, kantor PKB itu secara yuridis formal adalah milik NU.

Jika PCNU Kabupaten Kediri menghendaki agar kantor PKB pindah, mereka siap. Namun tetap sesuai mekanisme dengan pleno. “Sertifikatnya sudah kami serahkan ke PCNU sekitar delapan bulan lalu. Kami juga siap pergi kalau ada hasil pleno PCNU dan surat PCNU. Sampai sekarang tidak ada surat dari NU ke PKB tentang permintaan aset itu," kata Umar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement