Kamis 10 Sep 2020 17:12 WIB

76 Jenazah Covid-19 Dimakamkan di TPU Padurenan

Total jenazah di Kota Bekasi yang dimakamkan dengan prosedur Covid-19 ada 321 orang.

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Erik Purnama Putra
Petugas memakamkan jenazah Covid-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur (ilustrasi).
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Petugas memakamkan jenazah Covid-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Lahan pemakaman khusus Covid-19 di Kota Bekasi, Jawa Barat sudah terisi 76 lubang per Rabu (9/9). Angka itu merupakan jumlah akumulatif dari Maret hingga 9 September 2020, di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Padurenan, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi.

Kepala UPTD Pemakaman Kota Bekasi, Yayan Sopian, mengatakan, terjadipeningkatan jumlah jenazah Covid-19 yang dikubur di TPU belakangan ini. Saat ini, total jenazah yang dimakamkan dengan prosedur tetap Covid-19 ada 321 makam. Namun, 245 di antaranya merupakan penyakit menular atau khusus.

“Total 321 pemakaman, terkait positif Covid-19 sesuai dengan diagnosis ada 76. Penyakit menular/khusus yang dimakamkan secara protokol 245,” kata Yayan saat dihubungi Republika, Kamis (10/9).

Berdasarkan data yang didapat Republika, jumlah jenazah Covid-19 yang dimakamkan di TPU Padurenan fluktuatif. Pada Sabtu (5/9) jumlahnya akumulatifnya 69 makam, selanjutnya Ahad (6/9) bertambah satu orang, pada Senin (7/9) bertambah dua orang, pada Selasa (8/9) bertambah satu orang, dan pada Rabu (9/9) jumlahnya bertambah tiga orang.

“Setiap hari memang ada kalau yang dimakamkan di sini, pernah ada lima, waktu bulan Agustus, itu sehari ada lima,” ungkapnya.

Yayan menjelaskan, setiap harinya jumlah jenazah yang dimakamkan baik yang positif maupun protap bertambah. Hal itu bisa dilihat sebab semua rumah sakit se-Kota Bekasi pasti akan menghubungi.

Kendati begitu, ia mengatakan kalau para penggali kubur masih relatif mumpuni untuk menangani naiknya angka kematian. “Sejauh ini masih aman, saya tambah diperbantukan sama petugas dari TPU Jatisari dan perwira,” terang Yayan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement