REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapendam III/Siliwangi, Kolonel Inf FX Sri Wellyanto, menyampaikan, kecelakaan kendaraan tempur jenis tank terjadi saat personel Batalyon Kavaleri (Yonkav) IV sedang melakukan uji siap tempur (UST) tingkat kompi. Polisi militer (POM) sudah turun ke lapangan untuk melakukan penyelidikan kejadian tersebut.
"Benar kejadiannya kecelakaan ranpur tank ya dari Yonkav IV yang sedang laksanakan UST, uji siap tempur, tingkat kompi mulai dari tanggal delapan," ungkap Welly saat dikonfirmasi, Kamis (10/9).
Dia menerangkan, kronologi kejadian sudah beredar di video yang tersebar di media sosial. Berdasarkan video itu, tank menabrak dan melindas satu gerobak dan sejumlah motor. Welly mengatakan, saat ini pihak POM sudah berada di tempat kejadian perkara untuk melaksanakan penyelidikan lebih lanjut.
"Betul (pengemudi sudah dalam penyelidikan). Karena kan tim sedang turun. Kita masih menunggu proses penyelidikan dari pihak POM. Apakah itu human error ataukah masalah teknis," tutur dia.
Sebuah tank baja yang sedang berjalan beriringan menabrak gerobak dagangan serta sejumlah sepeda motor di Jalan Rajamandala, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (10/9) siang.
Panit Lantas Polsek Cipatat, Ipda Nana mengatakan tank baja milik TNI AD itu menyeruduk empat kendaraan sepeda motor dan sebuah gerobak karena diduga hilang kendali setelah belok dari arah PLTA Saguling.
"Kendaraan yang rusak itu ada empat, sama gerobak penjual gorengan satu. Intinya material yang rusak sudah diganti sama Yonkav (TNI AD)," kata Nana.
Peristiwa itu terjadi pada pukul 11.20 WIB dan dipastikan tidak ada korban jiwa maupun luka-luka. Tank baja itu datang dari arah PLTA Saguling setelah latihan militer TNI AD. Namun setelah belok ke arah kiri, salah satu tank baja itu terpelanting keluar jalur jalan raya.
Berita tentang kejadian itu sempat beredar di media sosial melalui video berdurasi 19 detik. Dalam video tersebut ada dua tank baja yang melintas, peristiwa kecelakaan itu dialami oleh tank baja kedua.
Nana memastikan, peristiwa ini telah ditangani secara langsung oleh pihak TNI AD. Pihak TNI AD sendiri, kata dia, bersedia tanggung jawab penuh atas kerusakan yang timbul.
"Itu hanya kecelakaan biasa sebetulnya. Sudah selesai antara korban dan pihak TNI," katanya.