Kamis 10 Sep 2020 18:11 WIB

Pengakuan Mengejutkan 2 Tentara Myanmar Serang Muslim

2 oknum tentara Myanmar mengakui pembunuhan Muslim Rohingya

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Nashih Nashrullah
Seorang tentara Myanmar tengah berjaga di bangunan yang rusak di Sittwe, Rakhine, Myanmar.
Foto: AP
Seorang tentara Myanmar tengah berjaga di bangunan yang rusak di Sittwe, Rakhine, Myanmar.

REPUBLIKA.CO.ID, MYANMAR— Dua personel militer Myanmar mengaku diperintahkan untuk mengambil bagian dalam pembunuhan dan pemerkosaan massal terhadap Muslim Rohingya 2017 lalu. 

Rekaman pengakuan Prajurit Myo Win Tun dan Prajurit Zaw Naing Tun itu diketahui difilmkan pada Juli 2020 lalu oleh Tentara Arakan, sebuah kelompok pembelot pemerintah yang kini beroposisi dengan militer Myanmar.

Baca Juga

Video yang telah dipastikan kebenaran dan kredibilitasnya oleh Fortify Rights, organisasi non pemerintah ini juga berisi pengakuan lebih lanjut terkait kekejaman para militan Myanmar di Negara Bagian Rakhine, yang disebut PBB sebagai genosida.  

"Kami menghancurkan desa Muslim dekat desa Taung Bazar. Kami melaksanakan operasi pembersihan di malam hari sesuai perintah untuk menembak semua yang terlihat dan yang terdengar. Kami menguburkan total 30 jenazah dalam satu kuburan, "kata Myo Win Tun dalam keterangan videonya yang dikutip di CNN, Kamis (10/9).