Kamis 10 Sep 2020 19:17 WIB

PM Inggris Izinkan Masjid Dibuka Kembali

Pembukaan masjid di Inggris tetap menerapkan aturan protokol kesehatan.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Muhammad Hafil
PM Inggris Izinkan Masjid Dibuka Kembali. Foto: Masjid Sentral London (London Central Mosque) di Regents Park, London utara, Inggris.
Foto: Victoria Jones/PA via AP
PM Inggris Izinkan Masjid Dibuka Kembali. Foto: Masjid Sentral London (London Central Mosque) di Regents Park, London utara, Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, telah mengumumkan bahwa tempat-tempat ibadah di Inggris, termasuk masjid, akan diizinkan untuk tetap beroperasi. Namun, masjid diizinkan tetap membuka pintunya sembari menerapkan aturan baru Covid-19.

Aturan baru telah diberlakukan di Inggris di tengah meningkatnya kasus virus corona. Muncul kekhawatiran bahwa gelombang kedua pandemi tersebut akan melanda Inggris dalam beberapa bulan mendatang.

Baca Juga

Inggris telah melaporkan 2.659 kasus virus corona lainnya pada Rabu, hari keempat dari lebih dari 2.000 kasus yang dilaporkan. Berbicara di Downing St, Johnson mengatakan bahwa aturan baru diperlukan guna mencegah penerapan lockdown kedua. Ia mengatakan, mulai Senin mendatang, Inggris akan memperkenalkan aturan enam.

"Anda tidak boleh bertemu secara sosial dalam kelompok lebih dari enam, dan jika Anda melakukannya, Anda akan melanggar hukum. Ini akan berlaku di semua pengaturan, di dalam atau di luar ruangan, di rumah atau di tempat umum. Larangan itu akan diatur dalam undang-undang dan akan ditegakkan oleh polisi, siapa pun yang melanggar aturan berisiko dibubarkan, didenda, dan mungkin ditangkap," kata Johnson, dilansir di 5pillarsuk, Kamis (10/9).

Ia mengatakan, langkah tunggal ini menggantikan larangan yang ada pada pertemuan lebih dari 30 orang dan pedoman saat ini yang memungkinkan dua rumah tangga untuk bertemu di dalam ruangan. Johnson menegaskan agar masyarakat mengingat aturan enam itu.

Namun demikian, ia menyebut akan ada beberapa pengecualian terbatas. Misalnya, jika satu rumah tangga atau relasi dekat ialah lebih besar dari enam orang, mereka masih bisa berkumpul. Selain itu, kata dia, tempat-tempat aman Covid seperti tempat ibadah, gym, restoran, dan tempat perhotelan masih dapat menampung lebih dari enam orang secara total. Namun, di dalam tempat tersebut, tidak boleh ada kelompok individu yang lebih besar dari enam, dan kelompok-kelompok tidak boleh bercampur secara sosial atau membentuk kelompok yang lebih besar.

"Pendidikan dan pengaturan kerja tidak terpengaruh, pernikahan dan pemakaman yang Aman Covid dapat dilanjutkan, hingga batas 30 orang, dan olahraga yang terorganisir masih dapat dilanjutkan," tambahnya.

Dengan demikian, pertemuan sosial lebih dari enam orang tidak akan diizinkan secara hukum mulai 14 September 2020 mendatang. Aturan baru tersebut berlaku bagi warga di rumah pribadi, di dalam dan luar ruangan, den tempat-tempat seperti pub, restoran, kafe, dan ruang publik luar ruangan. Aturan ini juga berlaku untuk semua usia.

Akan tetapi, aturan tersebut tidak berlaku untuk sekolah dan tempat kerja, atau pernikahan, pemakaman, dan tim olahraga yang terorganisir. Sementara itu, daftar lengkap pengecualian akan dipublikasikan sebelum undang-undang berubah

Orang yang mengabaikan polisi dapat didenda sebesar 100 poundsterling, dua kali lipat dengan setiap pelanggaran menjadi maksimum 3.200 poundsterling. Sebelumnya, masjid-masjid di seluruh Inggris mulai dibuka kembali pada Juli lalu, setelah beberapa bulan ditutup karena aturan lockdown. Meski dibuka kembali, masjid-masjid beroperasi dengan langkah-langkah jarak sosial yang ketat. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement