REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) menunggu keputusan klub Bhayangkara FC terkait markas selama lanjutan Liga 1 musim 2020 setelah adanya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total dari pemerintah DKI Jakarta.
"Kami menunggu bagaimana keputusan mereka karena klub lah yang akan berkoordinasi ke pemerintah daerah setempat. Untuk hal ini, apakah masih boleh berkandang di Jakarta atau tidak," ujar Direktur Utama LIB Akhmad Hadian Lukita kepada Antara di Jakarta, Kamis (10/9).
Bhayangkara FC sebelumnya memutuskan bermarkas di Stadion Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta, selama lanjutan Liga 1 2020 pada 1 Oktober 2020-28 Februari 2020.
Namun, pada Rabu (9/9), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan untuk menerapkan kembali PSBB secara total di wilayahnya mulai Senin (14/9) karena semakin tingginya kasus positif COVID-19.
Menurut Akhmad Hadian, jika memang pindah kandang, LIB akan memfasilitasi Bhayangkara FC. LIB juga menyesuaikan jadwal lanjutan Liga 1 dengan markas baru Bhayangkara tersebut.
"Misalnya kalau mau pindah ke Yogyakarta, ayo, kami akan mencarikan hotel dan lain-lain. Kami pun akan menyesuaikannya di jadwal," tutur Akhmad Hadian.
Pihak Bhayangkara FC sendiri menyatakan ada kemungkinan mereka akan pindah markas karena penerapan PSBB.
Namun, mereka belum bisa memastikan stadion mana yang menjadi kandang terbaru mereka.
Lanjutan Liga 1 musim 2020 berlangsung pada 1 Oktober 2020 hingga 28 Februari 2021. Kompetisi tetap digelar semusim penuh tetapi tanpa degradasi.
Semua laga Liga 1 2020 akan digelar di Pulau Jawa. Dengan dikonsentrasikan di sana, tim-tim akan berpindah-pindah dengan transportasi darat demi mencegah penyebaran COVID-19.