Kamis 10 Sep 2020 19:18 WIB

Keterisian RSHS Bandung Masih Memadai

Dari 132 ruangan isolasi di RSHS Bandung, hanya 37 saja yang terisi.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Esthi Maharani
Perawat mengenakan pakaian alat pelindung diri (APD) berada di Ruang Isolasi Infeksi Khusus (RIIK) di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Kota Bandung
Foto: Abdan Syakura
Perawat mengenakan pakaian alat pelindung diri (APD) berada di Ruang Isolasi Infeksi Khusus (RIIK) di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Kota Bandung

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Angka penambahan kasus baru Covid-19 di Provinsi Jawa Barat cukup masif. Berdasarkan data Pikobar Jawa Barat per hari Rabu (9/10) ada penambahan kasus mencapai 288 orang. Namun, mayoritas kasus ini merupakan orang tanpa gejala (OTG).

Untuk menekan angka penyebaran, para OTG ini melakukan isolasi baik di rumah masing-masing atau ikut di tempat isolasi yang disediakan pemerintah daerah. Menurut Direktur Perencanaan, Organisasi dan Umum RSHS Bandung, M Kamaruzzaman, di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, jumlah keterisian ruang isolasi khusus Covid-19 pun masih sedikit. Dari 132 ruangan, hanya 37 saja yang terisi.

"Masih banyak kalau sekarang. Karena memang pasien yang dirawat di RSHS hanya yang alami sakit berat saja," ujar  Kamaruzzaman, Kamis (10/9).

Kamaruzzaman mengatakan, sesuai prosedur RSHS Bandung, ketika ada pasien positif terpapar Covid-19 maka mereka akan dicek kesehatannya untuk ditentukan kategorisasi gejala pasien. Ketika pasien tersebut tanpa gejala, kata dia, maka pasien yang bersangkutan bisa melakukan isolasi di rumah sembari dipantau kesehatannya. Sedangkan yang alami gejala sedang bisa mengisolasi di Gedung PPSDM, Kota Cimahi.

RSHS, kata dia, selama ini melakukan kerja sama dengan PPSDM sehingga ruangan di sana juga dipantau oleh tim medis dari RSHS Bandung.

"Jadi ketika sakit ringan, kita langsung alihkan saja ke sana," katanya.

Dari 37 pasien yang dirawat di RSHS Bandung, kata dia, baru ada lima orang yang sudah dinyatakan positif tepapar Covid-19. Sedangkan sisanya yakni 32 orang masih menunggu hasil pemeriksaan swab dari laboratorium.

Meski belum dipastikan mereka terpapar, kata dia, tapi dengan kondisi kesehatan yang menurun, maka 32 orang ini tetap harus melakukan penanganan kesehatan di RSHS Bandung.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement