REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian bergerak cepat menyediakan benih dan alat mesin pertanian (alsintan) untuk memaksimalkan proyek Food Estate atau lumbung pangan di Kalimantan Tengah yang mulai melakukan penanaman pada bulan ini. Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana (PSP) Kementan Sarwo Edhy mengatakan program Food Estate akan digarap secara bertahap dan dimulai dari Kabupaten Pulang Pisau.
"Rangkaian pembangunan pertanian di lokasi food estate diawali dari Kabupaten Pulang Pisau yang melakukan penanaman mulai bulan ini. Pada tahap awal, pertanaman di Kabupaten Pulang Pisau akan dilakukan pada lahan seluas 1.921 hektare," kata Sarwo Edhy di Jakarta, Kamis (10/9).
Sarwo Edhy menjelaskan bahwa pada 2020 target pengolahan lahan di Kabupaten Pulang Pisau seluas 10.000 hektare (ha). Selain seluas 1.921 ha di September, rencana tanam juga akan dilakukan pada Oktober dengan target 4.621 ha, dan November 3.458 ha.
Untuk Kabupaten Pulang Pisau, hingga 7 September 2020 telah selesai olah tanah untuk lahan seluas 1.474 ha dan salur benih untuk 1.921 ha yang tersebar di 5 kecamatan di Kabupaten Pulang Pisau yang menjadi lokasi FoodEstate.
Untuk memaksimalkan kinerja petani di lapangan, Ditjen PSP pun telah menyalurkan bantuan alsintan berupa traktor roda 2 sebanyak 234 unit dengan rincian eksisting sebanyak 84 unit dan tambahan baru 150 unit.
Kemudian, traktor roda 4 sebanyak 111 unit dengan rincian eksisting sebanyak 30 unit, dan tambahan baru 81 unit, kemudian pembuatan surjan dengan target 1.921 ha, telah selesai 80 ha. Sementara itu, target tanam di Kabupaten Kapuas akan dilakukan pada Oktober 2020 dengan target 9.541 ha dan November 10.459 ha.
Di Kabupaten Kapuas, alsintan yang disediakan yakni traktor roda 2 sebanyak 680 unit dengan rincian eksisting sebanyak 530 unit, dan tambahan baru sebanyak 150 unit. Ada pula traktor roda 4 sebanyak 161 unit, eksisting 14 unit, dan tambahan baru 147 unit. Sementara pembuatan surjan ditargetkan 200 ha.
“Untuk Kabupaten Kapuas, benih akan didistribusikan saat mendekati rencana tanam, atau sekitar Oktober nanti. Di Kapuas, kendala yang kita temui adalah pada umumnya IP masih 100. Ini coba akan kita tingkatkan agar produksi juga meningkat," kata Sarwo Edhy.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan Food Estate adalah program pemerintah untuk menjaga ketahanan pangan nasional. "Food Estate ini bukan program sembarangan, tetapi merupakan upaya serius dari pemerintah untuk menjaga ketahanan pangan nasional. Oleh karena itu, program Food Estate melibatkan sejumlah kementerian," kata Mentan.