REPUBLIKA.CO.ID, COPENHAGEN -- Pemerintah Denmark menyatakan pada Kamis (10/9) bahwa pihaknya berencana untuk membuka kedutaan besar di Baghdad, Irak, pada musim semi (pertengahan Agustus hingga akhir Oktober) tahun ini sebagai upaya membantu melawan ISIS.
Pembukaan kedutaan besar juga dimaksudkan untuk berkontribusi terhadap kestabilan situasi di Irak dan Suriah, dua negara di kawasan Timur Tengah yang menjadi lokasi utama ISIS.
"Dengan komitmen, kami membantu untuk menjamin bahwa ISIS tak akan lagi mendapat pijakan di kawasan serta kesempatan untuk mengancam Eropa dan Denmark," kata Menteri Luar Negeri Denmark Jeppe Kofod dalam sebuah pernyataan.
Denmark akan menggunakan perwakilannya nanti untuk memperkuat dialog dengan Irak dalam hal, misalnya, migrasi, kontra terorisme, dan penuntutan atas kejahatan yang dilakukan oleh ISIS, kata Kofod menambahkan.
Denmark akan mengambil alih kepemimpinan misi latihan pasukan keamanan Irak yang dipimpin oleh NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) yang sebelumnya dijabat oleh Kanada, pada akhir 2020.