Sejumlah warga korban banjir bandang dan tanah longsor mencari sisa perabot dari reruntuhan rumahnya di Desa Mamungaa Timur, Kecamatan Bulawa, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Kamis (10/9/2020). Sebanyak 2.510 jiwa yang berada di tujuh desa terdampak banjir bandang dan tanah longsor yang menerjang tiga kecamatan pada Senin (7/9). (FOTO : ANTARA/Adiwinata Solihin)
Dua warga korban banjir bandang dan tanah longsor mengambil balok kayu dari reruntuhan rumahnya di Desa Mamungaa Timur, Kecamatan Bulawa, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Kamis (10/9/2020). Sebanyak 2.510 jiwa yang berada di tujuh desa terdampak banjir bandang dan tanah longsor yang menerjang tiga kecamatan pada Senin (7/9). (FOTO : ANTARA/Adiwinata Solihin)
Sejumlah warga korban banjir bandang dan tanah longsor membersihkan rumahnya di Desa Mopuya, Kecamatan Bulawa, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Kamis (10/9/2020). Sebanyak 2.510 jiwa yang berada di tujuh desa terdampak banjir bandang dan tanah longsor yang menerjang tiga kecamatan pada Senin (7/9). (FOTO : ANTARA/Adiwinata Solihin)
Sejumlah relawan dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) menyiapkan makanan bagi korban bencana banjir dan tanah longsor di posko induk bencana di Desa Kaidundu, Kecamatan Bulawa, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Kamis (10/9/2020). Pemerintah Daerah setempat membuka dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makanan 2.510 korban bencana di tujuh desa hingga dua pekan ke depan. (FOTO : ANTARA /Adiwinata Solihin)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, BONE BOLANGO -- Sejumlah warga korban banjir bandang dan tanah longsor mencari sisa perabot dari reruntuhan rumahnya di Desa Mamungaa Timur, Kecamatan Bulawa, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Kamis (10/9/2020).
Sebanyak 2.510 jiwa yang berada di tujuh desa terdampak banjir bandang dan tanah longsor yang menerjang tiga kecamatan pada Senin (7/9).
sumber : Antara
Advertisement