REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Tim Satuan Tugas Penangan Covid-19 Sulawesi Tenggara (Sultra) menyampaikan bahwa kasus meninggal akibat virus Corona di provinsi itu bertambah dua orang. Sehingga, total menjadi 41 orang meninggal akibat Covid per Kamis (10/9).
Juru Bicara (Jubir) Satgas Covid-19 Sultra, La Ode Rabiul Awal di Kendari, Kamis, mengatakan kedua pasien yang meninggal berasal dari Kota Kendari. "Hari ini ada dua kasus meninggal akibat Covid-19 di Sultra. Keduanya berjenis kelamin perempuan masing-masing 58 tahun dan 50 tahun. Keduanya berasal dari Kendari," kata Rabiul.
Ia menjelaskan bahwa kedua pasien tersebut meninggal di Rumah Sakit Bahtermas Kendari. Satu pasien meninggal pada Rabu (9/9) siang dan satu pasien meninggal pada Kamis menjelang siang.
Pasien yang meninggal pada Kamis siang, kata Rabiul, sempat masuk data Kabupaten Kolaka, namun menjelang sore ada koreksi bahwa pasien meninggal tersebut masuk data Kota Kendari. "Hari ini data meninggal dua orang. Satu meninggal kemarin siang, masuk data hari ini. Satunya meninggal menjelang siang tadi. Awalnya yang meninggal hari ini masuk data Kolaka, tapi agak sore ada koreksi dari Tim Data Gugus Tugas (Dinkes Provinsi) kalau itu masuk data Kota Kendari ternyata," jelas Rabiul.
Selain terjadi penambahan kasus meninggal, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sultra ini, juga menyampaikan bahwa pada Kamis ini di Sultra ada penambahan 26 kasus konfirmasi positif baru. Sehingga total kasus konfirmasi positif Covid-19 menjadi 1.766 orang.
"Rincian kasus baru hari ini masing-masing satu orang dari (Kabupaten) Kolaka dan Konawe Kepulauan, selanjutnya Konawe tiga orang, Konawe Selatan dua orang, Muna lima orang, (Kota) Kendari delapan orang, dan Baubau enam orang," tutur Rabiul.
Pria yang akrab disapa dokter Wayong ini juga menyampaikan bahwa pasien sembuh di Sultra juga ada penambahan kasus sembuh sebanyak 11 orang. Sehingga total kasus sembuh secara keseluruhan menjadi 1.235 orang. "Rincian kasus sembuh Covid-19 di Sultra hari ini semuanya berasal dari Kota Kendari," ujar Rabiul.