REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –
عن ابن عباس رضي الله عنهما ، أن يزيد بن ركانة صارع النبي - صلى الله عليه وسلم - فصرعه النبي - صلى الله عليه وسلم - ثلاث مرات ، كل مرة على مائة من الغنم ، فلما كان في الثالثة ، قال : يا محمد ، ما وضع ظهري إلى الأرض أحد قبلك ، وما كان أحد أبغض إلي منك ، وأنا أشهد أن لا إله إلا الله ، وأنك رسول الله . فقام عنه رسول الله - صلى الله عليه وسلم - ورد عليه غنمه
Suatu hari, seorang laki-laki dari Bani Hasyim bernama Rukanah melihat Nabi Muhammad SAW berjalan sendirian menuju lembah Idham dari rumah Aisyah. Rukanah sang penggembala kambing dan berotot kuat itu pun menantang Nabi adu gulat.
Bukan tanpa sebab, Rukanah mengajak gulat Nabi lantaran membenci dakwah beliau. Dalam buku Harta Nabi karya Abdul Fattah As-Saman disebutkan, Rukanah menghampiri Nabi yang tengah melintasi lembahnya itu dan berkata: “Wahai Muhammad, engkau yang mengumpat Tuhan-Tuhan kami, Al-Latta dan Al-Uzza, dan engkau menyeru mengikuti Tuhanmu Yangmaha Perkasa lagi Mahabijaksana,”.
“Seandainya tidak ada hubungan kekerabatan antara aku denganmu, maka rasanya tidak perlu aku berbicara sepatah katapun kepadamu untuk membunuhmu. Namun berdoalah kamu kepada Tuhanmu supaya Dia menyelamatkanmu dariku. Aku tawarkan kepadamu satu perkara, apakah kamu dapat selamat dariku jika aku menggulatmu? Maka berdoalah kepada Tuhanmu agar Dia menolongmu, dan aku akan berdoa pada Latta dan Uzza. Jika kamu dapat mengalahkanku, maka kamu berhak mendapatkan sepuluh kambingku dan silakan kau pilih sesukamu,”.
Mendengar hal itu, Nabi pun menyanggupinya. Keduanya pun saling mengambil persiapan. Nabi berdoa kepada Allah agar menolong beliau dan dapat mengalahkan Rukanah. Adapun Rukanah, dia juga berdoa kepada Tuhannya, Latta dan Uzza.
Pertandingan pun dimulai. Nabi segera memegang Rukanah lalu membanting tubuhnya dan menduduki dada Rukanah. Karena sudah tidak berkutik, maka Rukanah berkata: “Berdirilah kamu, bukan kamu yang melakukan ini kepadaku. (Kekuatan yang hadir) adalah Tuhanmu, sedangkan Latta dan Uzza Tuhanku telah menghinakan Rukanah. Sebab, tidak ada satu pun yang mampu membanting tubuhku sebelum ini.”
Dengan sangat tidak sportif, Rukanah tanpa malu meminta kepada Nabi untuk mengulanginya kembali. Rukanah berkata: “Jika kamu dapat mengalahkanku lagi, maka kamu berhak mendapatkan sepuluh kambingku yang lain, dan silakan kamu pilih sesukamu sendiri.” Nabi pun menyanggupi keinginannya sehingga masing-masing kembali berdoa sebagaimana pertama kali.
Lalu pertandingan kembali dimulai. Nabi segera membanting tubuh Rukanah dan beliau duduk tepat di atas Rukanah dalam posisi kuncian. Karena sudah tidak berkutik, Rukanah pun kembali berkata: “Berdirilah kamu, bukan kamu yang lakukan ini terhadapku. Yang melakukannya adalah Tuhanmu Yang Mahaperkasa dan Mahabijaksana, sedangkan Latta dan Uzza Tuhanku telah menghinakan Rukanah. Karena tidak ada seorang pun yang mampu membanting tubuhku sebelum ini.”
Dengan cara piciknya, Rukanah kembali meminta kepada Nabi untuk mengulangi pertandingan. Dia berkata: “Mari kita ulangi lagi. Jika kamu dapat mengalahkanku, maka kamu berhak mendapatkan sepuluh kambingku yang lain, dan silakan dipilih sesukamu sendiri.” Tanpa mengeluh atau protes, Nabi menyanggupi permintaan Rukanah.
Keduanya kembali berdoa masing-masing dan memulai pertandingan. Lagi-lagi, Nabi kembali berhasil membanting tubuh Rukanah dan duduk di atas dadanya dalam posisi kuncian. Karena sudah tidak berkutik lagi, Rukanah kembali berkata bahwa yang ketidakberdayaannya dalam pertandingan gulat adalah karena Latta dan Uzza sedang menghinakannya. Sementara Tuhannya Muhammad sedang memuliakannya dan memberikannya kekuatan.
Ketika Rukanah meminta pertandingan gulat kembali diulang, Nabi pun berkata kepada Rukanah: “Aku tidak menginginkan kambingmu, Rukanah. Aku ingin mengajakmu masuk Islam. Aku ingin menyelamatkanmu dari siksa neraka. Sebab sesungguhnya jika kamu masuk Islam, maka kamu akan selamat.” Sejak saat itulah Rukanah masuk Islam, Rasul pun mengembalikan semua kambingnya.