Jumat 11 Sep 2020 16:31 WIB

Viral! Pertarungan antara Pasukan China Lawan Tentara India

Pasukan kedua negara bertempur tanpa senjata api.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Sejumlah prajurit paramiliter India berjaga pada pos pemeriksaan di sepanjang jalan raya menuju Ladakh, di Gagangeer, India.
Foto: EPA-EFE/FAROOQ KHAN
Sejumlah prajurit paramiliter India berjaga pada pos pemeriksaan di sepanjang jalan raya menuju Ladakh, di Gagangeer, India.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Sebuah video yang menunjukkan pertempuran antara pasukan China dan India dengan mengenakan tongkat, telah menjadi viral di media sosial pada Selasa (8/9) malam. Sumber militer China mengkonfirmasi bahwa video itu adalah asli dan diambil beberapa bulan lalu.

Sumber militer yang tidak mau menyebutkan namanya itu mengatakan, pasukan dari kedua kubu bertempur tidak menggunakan senjata api. Rekaman itu menunjukkan tentara  China bersenjatakan tongkat dan perisai anti huru hara. Beberapa tentara India memiliki senapan mereka di punggung tetapi tidak menembaknya.

Baca Juga

Berdasarkan watermark yang tertera menunjukkan bahwa video awal itu direkam oleh ponsel buatan China. Seorang analis militer yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, bentrokan dalam video tersebut bukan insiden bentrokan yang terjadi pada 15 Juni, melainkan pada Mei di sepanjang Sungai Galwan.

"Dilihat dari senjata mereka, video ini adalah bentrokan sebelumnya, karena kita tahu kedua belah pihak baru mulai mengirim unit mereka yang lebih lengkap setelah Mei," ujar analis militer itu, dilansir South China Morning Post, Jumat (11/9).

Analis tersebut mengatakan, ada kemungkinan Beijing telah merilis video itu untuk menunjukkan bukti dari perselisihan yang terjadi di sepanjang perbatasan yang disengketakan. "Ini mungkin cara Beijing untuk memberi tahu orang-orang China dan India sampai batas tertentu bahwa terdapat bukti yang menunjukkan siapa yang melanggar perjanjian (untuk tidak menggunakan senjata api) dan siapa yang memulai perkelahian," ujarnya.

China dan India telah terlibat dalam sengketa perbatasan yang sengit sejak Mei. Sejak itu kedua pihak telah mengadakan serangkaian pembicaraan diplomatik dan militer untuk meredakan ketegangan. Namun situasi meningkat pada Senin (6/9) ketika terdengar suara tembakan di Pangong Tso, sebuah danau di pegunungan.

Anggota Dewan Negara China Wang Yi telah melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri India S. Jaishankar di Moskow pada Kamis (10/9). Dalam pertemuan itu, Cina dan India telah sepakat untuk mengurangi ketegangan di perbatasan, serta mengambil langkah perdamaian.

Pertemuan tingkat tinggi itu mencapai konsensus yang terdiri dari lima poin, termasuk kesepakatan bahwa kedua belah pihak harus melepaskan diri dan meredakan ketegangan di perbatasan. Konsensus tersebut disepakati di sela-sela pertemuan Shanghai Cooperation Organisation.

"Harus segera menghentikan provokasi seperti penembakan dan tindakan berbahaya lainnya yang melanggar komitmen yang dibuat oleh kedua belah pihak," ujar pernyataan Kementerian Luar Negeri Cina.

Wang mengatakan kepada Jaishankar, semua personel dan peralatan yang telah masuk tanpa izin di perbatasan harus dipindahkan. Selain itu pasukan perbatasan di kedua sisi "harus segera melepaskan diri" untuk meredakan eskalasi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement