REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah laporan mengatakan, salah seorang relawan uji coba vaksin untuk penyakit infeksi virus corona jenis baru (Covid-19) dari perusahaan farmasi AstraZeneca secara tiba-tiba mengalami penyakit tak terduga, sejenis sindrom inflamasi yang dikenal sebagai mielitis transversa. Hal ini membuat uji coba tersebut harus dihentikan sementara.
Relawan yang berdomisili di Inggris itu tiba-tiba mengalami kondisi yang memengaruhi sumsum tulang belakangnya, kondisi yang sering kali dipicu oleh infeksi virus. Penyakit ini menyebabkan peradangan pada satu sisi sumsum tulang belakang, mengganggu proses pengiriman pesan ke seluruh tubuh dan berpotensi menyebabkan kelumpuhan.
Dilansir Fox News, mielitis transversa ditandai dengan gejala nyeri, kelemahan otot, masalah sensorik, atau disfungsi kandung kemih dan usus. Hal inilah yang membuat AstraZeneca menghentikan sementara uji coba kandidat vaksin coronanya dan berjanji menyelidiki apakah vaksin yang sedang dikembangkan perusahaan bersama dengan Oxford University bertanggung jawab atau berperan dalam terjadinya sindrom tersebut.
"Ini adalah tindakan rutin yang harus dilakukan setiap kali ada penyakit yang berpotensi tidak dapat dijelaskan di salah satu uji coba, sementara itu diselidiki, kami memastikan bahwa kami menjaga integritas uji coba,” ujar AstraZeneca dalam sebuah pernyataan.
Lebih lanjut, AstraZeneca mengatakan, dalam uji coba skala besar, penyakit dapat terjadi secara kebetulan. Meski demikian, kondisi ini tetap harus ditinjau secara independen untuk mengetahui dengan cermat penyebabnya.
Penyebab pasti mielitis transversa belum diketahui sampai saat ini. Namun, kondisi ini diduga dipicu oleh beberapa hal, seperti infeksi atau gangguan sistem kekebalan tubuh. Itulah yang membuat penyakit ini terkait dengan Covid-19.
Pada umumnya, penderita mielitis transversa dapat sembuh dan berjalan dengan normal. Tetapi, dalam kasus yang parah, penderita dapat mengalami kelumpuhan permanen, sehingga perlu dibantu dalam menjalani aktivitas sehari-hari.