REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- China akan menjaga komunikasi dengan India melalui jalur diplomatik dan militer, dan berkomitmen untuk "mengembalikan perdamaian dan ketenangan" di area perbatasan yang disengketakan, kata Kementerian Luar Negeri China dalam sebuah pernyataan, Jumat (11/9).
Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan pada Menlu India S Jaishankar di sela-sela pertemuan menlu Organisasi Kerja sama Shanghai di Moskow, bahwa "yang terpenting adalah untuk segera menghentikan provokasi seperti melakukan tembakan dan aksi berbahaya lainnya yang melanggar komitmen yang telah dibuat kedua belah pihak".
Wang Yi juga mengatakan dalam pertemuan tersebut bahwa semua personel dan peralatan yang telah masuk tanpa izin di perbatasan harus segera dipindahkan dan semua pasukan perbatasan di kedua sisi "harus segera mundur" guna meredakan ketegangan. Pertemuan tersebut dilakukan setelah ketegangan baru usai perselisihan di perbatasan dua negara awal pekan ini.
China dan India saling menuding soal penembakan ke udara di tengah konfrontasi di perbatasan mereka di bagian barat Himalaya. Hal tersebut melanggar protokol yang telah lama berlaku tentang penggunaan senjata api di area perbatasan yang sensitif itu.
Kementerian Luar Negeri China mengatakan dalam pernyataan terpisah bahwa kedua negara telah mencapai konsensus lima poin yang mencakup kesepakatan bahwa situasi di perbatasan saat ini tidak baik untuk kepentingan kedua negara. Selain itu, mereka harus mematuhi perjanjian yang ada untuk memastikan perdamaian dan menghindari tindakan apa pun yang mungkin memperburuk situasi.