Jumat 11 Sep 2020 18:47 WIB

Kala Malaikat Pertanyakan Maksud Penciptaan Manusia: Adam AS

Malaikat mempertanyakan manfaat dari penciptaan manusia yaitu Adam AS.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Nashih Nashrullah
Malaikat mempertanyakan manfaat dari penciptaan manusia yaitu Adam AS. Jabal Rahmah atau Bukit Kasih Sayang, yang mengkisahkan pertemuan Nabi Adam AS dan Siti Hawa setelah 300 tahun terpisah
Foto: dok. Kemenag.go.id
Malaikat mempertanyakan manfaat dari penciptaan manusia yaitu Adam AS. Jabal Rahmah atau Bukit Kasih Sayang, yang mengkisahkan pertemuan Nabi Adam AS dan Siti Hawa setelah 300 tahun terpisah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sebelum Nabi Adam AS diciptakan beserta keturunannya, Allah SWT telah memberitahukan ihwal tersebut  kepada para malaikat.

Pemberitahuan tersebut sebagaimana diabadikan melalui firman-Nya: 

Baca Juga

 إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً "Sesungguhnya, Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." (QS Al- Baqarah: 30).

Dinukil dari Buku Kisah Para Nabi: Sejarah Lengkap Kehidupan Para Nabi sejak Nabi Adam AS, hingga Nabi Isa AS, karya Ibnu Katsir, menurut ayat tersebut, Allah memberitahukan bahwa Dia akan menciptakan Adam dan keturunannya yang sebagiannya akan menguasai atas sebagian yang lain (menjadi khalifah). Sebagaimana firman-Nya: وَهُوَ الَّذِي جَعَلَكُمْ خَلَائِفَ الْأَرْضِ

"Dan Dialah yang menjadikan kamu sebagai penguasa-penguasa di bumi." (QS Al-An'am: 165).

Dalam ayat lain Allah berfirman: وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاءَ الْأَرْضِ "Dan (Dialah) yang menjadikan kalian (manusia) sebagai khalifah di bumi." (QS An-Naml: 62).

Ayat-ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah memberitahukan kepada mereka (para malaikat) tentang penciptaan Adam dan anak-anak keturunannya. Karena itu, para malaikat bertanya berdasarkan hikmah yang dihasilkan dari pengamatan dan pengetahuan, bukan karena penolakan, sifat negatif, dan kedengkian mereka terhadap Adam dan keturunannya sebagaimana anggapan sebagian ahli tafsir yang tidak mengerti.  

Para malaikat bertanya: قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ

"Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah?" (QS Al-Baqarah: 30).

Malaikat sebenarnya bertanya karena sebelumnya telah mengetahui kehidupan jin yang dirasa tidak jauh berbeda. Abdullah bin Umar berkata, "Seribu tahun sebelum Adam, bangsa jin telah melakukan pertumpahan darah. Selanjutnya, Allah mengutus pasukan malaikat untuk mengusir jin-jin itu ke wilayah pesisir."  

Ibnu Abbas juga mengatakan hal yang serupa. Sementara itu, menurut al-Hasan, para malaikat mengatakan hal seperti itu berdasarkan ilham yang diterim mereka. Ada juga yang mengatakan bahwa para malaikat berkata seperti itu setelah diperlihatkan kepada mereka sebagian informasi yang terdapat di Lauhul Mahfuzh.  

Ada pula yang mengatakan bahwa para malaikat berkata seperti itu setelah diberitahu Harut dan Marut, berdasarkan informasi dari malaikat yang berada di atas mereka berdua tentang terjadinya pertumpahan darah itu.  

Ada pula yang mengatakan bahwa para malaikat telah mengetahui sesungguhnya tidaklah bumi itu diciptakan, kecuali di dalamnya terdapat makhluk yang saling bermusuhan seperti itu. "Padahal, kami senantiasa bertasbih dengan memuji-Mu dan menyucikan-Mu." 

Maksudnya, para malaikat selalu menyembah Allah. Tidak ada salah satu pun di antara mereka yang berbuat maksiat kepada Allah. Jika tujuan penciptaan mereka (Adam dan keturunannya) adalah untuk menyembah Allah, malaikat mengatakan sejak mereka diciptakan tidak pernah berhenti menyembah, siang dan malam.  

Padahal Allah lebih mengetahui kemaslahatan yang lebih utama (sisi positif) dari penciptaan mereka (Adam dan keturunannya) yang tidak malaikat ketahui dan d antara mereka akan ada yang menjadi para nabi, rasul, orang-orang shiddiq, syuhada, dan orang-orang saleh.   

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement