Sabtu 12 Sep 2020 04:23 WIB

Rusia Lacak Pergerakan Navalny Sebelum Sakit

Rusia mengatakan butuh bukti kalau Navalny memang diracun.

Red: Indira Rezkisari
Tokoh oposisi Rusia, Alexei Navalny. Ia diduga sengaja diracun dan kini dalam kondisi koma di sebuah rumah sakit di Jerman.
Foto: AP
Tokoh oposisi Rusia, Alexei Navalny. Ia diduga sengaja diracun dan kini dalam kondisi koma di sebuah rumah sakit di Jerman.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kepolisian Rusia telah melacak pergerakan politikus oposisi Alexei Navalny dan apa yang dia minum sebelum jatuh sakit di Siberia bulan lalu. Kepolisian sedang berusaha menemukan saksi yang telah meninggalkan Rusia, kata kementerian dalam negeri, Jumat (11/9).

Kementerian mengatakan sedang mempersiapkan permintaan lain untuk bantuan hukum dari Jerman, negara tujuan tempat Navalny diterbangkan ke rumah sakit bulan lalu setelah Navalny, menurut Berlin, mendapat serangan berupa racun saraf Novichok. Dalam sebuah pernyataan, departemen transportasi kementerian dalam negeri di Siberia mengatakan ingin mengirim penyelidik untuk bekerja bersama Jerman dalam kasus tersebut, setelah Navalny dilaporkan sudah pulih dari koma.

Baca Juga

"Permintaan ini akan mencakup permohonan untuk kemungkinan kehadiran penyelidik urusan dalam negeri Rusia dan seorang spesialis Rusia ketika rekan-rekan Jerman melakukan penyelidikan dengan Navalny, dokter, dan ahli," kata kementerian itu dalam pernyataan.

Kementerian Dalam Negeri Rusia juga meminta izin untuk mengajukan klarifikasi dan pertanyaan tambahan. Permintaan tersebut tampaknya tidak akan berhasil mengingat Jerman mengatakan telah memastikan adanya Novichok.

Jerman juga menuntut penjelasan dari Moskow, seruan yang sangat digaungkan oleh negara-negara Barat lainnya. Beberapa politikus Jerman bahkan telah menyerukan sanksi tambahan terhadap Rusia.

Rusia belum melakukan penyelidikan kriminal secara resmi. Rusia berpegang teguh pada sikap pihaknya perlu bukti kuat dari Jerman kalau Navalny memang diracun.

Polisi transportasi di Tomsk telah menetapkan urutan waktu kejadian yang menyebabkan Navalny jatuh sakit, kata kementerian itu. Urutan yang dimaksud mencakup sebuah hotel, restoran, flat, dan kedai kopi yang pernah dikunjungi Navalny. Kementerian juga mengatakan Navalny sempat minum anggur dan koktail beralkohol.

Beberapa hari setelah Navalny sakit, juru bicara sang tokoh oposisi Rusia itu membantah keras tuduhan Navalny telah mengonsumsi alkohol. Kementerian mengatakan polisi telah mewawancarai lima dari enam orang, yang dikatakan menemani Navalny dalam perjalanan ketika dia jatuh sakit.

Polisi juga sedang mencari orang keenam bernama Marina Pevchikh, seorang warga Inggris yang terbang ke Jerman pada 22 Agustus dan yang keberadaannya dikatakan saat ini sedang dicari, dilansir dari Reuters.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلطَّلَاقُ مَرَّتٰنِ ۖ فَاِمْسَاكٌۢ بِمَعْرُوْفٍ اَوْ تَسْرِيْحٌۢ بِاِحْسَانٍ ۗ وَلَا يَحِلُّ لَكُمْ اَنْ تَأْخُذُوْا مِمَّآ اٰتَيْتُمُوْهُنَّ شَيْـًٔا اِلَّآ اَنْ يَّخَافَآ اَلَّا يُقِيْمَا حُدُوْدَ اللّٰهِ ۗ فَاِنْ خِفْتُمْ اَلَّا يُقِيْمَا حُدُوْدَ اللّٰهِ ۙ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا فِيْمَا افْتَدَتْ بِهٖ ۗ تِلْكَ حُدُوْدُ اللّٰهِ فَلَا تَعْتَدُوْهَا ۚوَمَنْ يَّتَعَدَّ حُدُوْدَ اللّٰهِ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ
Talak (yang dapat dirujuk) itu dua kali. (Setelah itu suami dapat) menahan dengan baik, atau melepaskan dengan baik. Tidak halal bagi kamu mengambil kembali sesuatu yang telah kamu berikan kepada mereka, kecuali keduanya (suami dan istri) khawatir tidak mampu menjalankan hukum-hukum Allah. Jika kamu (wali) khawatir bahwa keduanya tidak mampu menjalankan hukum-hukum Allah, maka keduanya tidak berdosa atas bayaran yang (harus) diberikan (oleh istri) untuk menebus dirinya. Itulah hukum-hukum Allah, maka janganlah kamu melanggarnya. Barangsiapa melanggar hukum-hukum Allah, mereka itulah orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 229)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement