REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musisi Sivia Azizah menunjukkan sisi lain dirinya lewat album debut berjudul Love Spells. Kehadiran karya itu mengukuhkan sosok Sivia yang semakin dewasa. Album mengeksplorasi proses pendewasaan yang dia alami, berdasarkan sudut pandangnya.
Sebagian orang mungkin mengenal Sivia saat mengikuti ajang Idola Cilik musim pertama, atau ketika Sivia menjadi personel grup vokal Blink. Sivia sangat menghargai semua perjalanan kariernya itu, tapi kini dia memiliki visi lain yang hendak disampaikan lewat musik.
Album perdananya merupakan hasil keputusan Sivia untuk kembali berkarya di bidang musik. Menurut perempuan 23 tahun itu, merilis album adalah caranya memantapkan diri bermusik. Love Spells digarap selama sekitar satu tahun, juga beberapa lagu di masa pandemi.
"Tantangannya banyak banget, kreativitas aku sangat diuji. Album ini menceritakan bahwa semua orang pasti berproses, dengan caranya sendiri-sendiri, yang aku sebut itu mantra. Itu kenapa aku ambil Love Spells sebagai judul," kata Sivia menjelaskan tajuk karyanya.
Album terdiri dari sembilan lagu. Dimulai dengan "Intro" instrumental, menyusul tembang "New York" yang sudah rilis 2019 silam. Judul lainnya yakni "Storm", "Love Jokes", "Old Love", "Ego", "Love Spells", berlanjut dengan "Goodbye Rumbling Heart", dan ditutup dengan "Breath".
Tembang pemungkas, "Breath", mengisahkan hubungan manusia dengan sang pencipta. Musisi berhijab itu mengatakan, sejauh apapun manusia melangkah, pada akhirnya akan kembali kepada Sang Pencipta. Serumit apapun masalah hidup, selalu ada Tuhan Yang Maha Esa.
Dalam pengerjaan album, Sivia melibatkan banyak produser tersohor, termasuk Petra Sihombing, Iwan Popo, Asta Andoko (RAN), Teddy Adhitya, dan Handy (Soulvibe). Bersama para produser itu, Sivia bisa bereksperimen dan mencari tahu gaya musik yang ingin dia hadirkan.
Album perdana Sivia dirilis mandiri di bawah naungan label Sivia Music, sudah tersedia di berbagai kanal digital mulai 11 September 2020. Dibandingkan karya-karyanya terdahulu, Sivia merasa vokal dan musikalitasnya lebih matang dan beranjak pesat.
"Nggak cuma musik, penampilan juga sudah mulai aku ubah. Aku ingin orang kenal aku karena karya. Tadinya berpikir keras bagaimana caranya menunjukkan Sivia versi baru, tapi melihat prosesnya setahun belakangan ingin merasa santai aja seiring berjalannya waktu," ujarnya.