Jumat 11 Sep 2020 23:59 WIB

Pemkab Banyuwangi Kembali Berlakukan WFH Bagi ASN

Pemkab Banyuwangi Kembali Berlakukan WFH Bagi ASN

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Warga melintas di depan warung makan yang ditutup di Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (13/7/2020). Gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 Banyuwangi memberikan sanksi penutupan selama tiga hari kepada pemilik warung dan toko yang tidak melaksanakan protokol kesehatan. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/pras.
Foto: BUDI CANDRA SETYA/ANTARA FOTO
Warga melintas di depan warung makan yang ditutup di Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (13/7/2020). Gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 Banyuwangi memberikan sanksi penutupan selama tiga hari kepada pemilik warung dan toko yang tidak melaksanakan protokol kesehatan. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/pras.

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mulai memberlakukan pola kerja dari rumah (work from home/WFH) bagi aparatur sipil negara (ASN) seiring semakin meningkatnya jumlah pasien (COVID-19).

Hingga Jumat, jumlah pasien positif COVID-19 di wilayah itu tembus hingga 974 orang, dengan rincian 211 orang dinyatakan sembuh, 734 pasien dalam perawatan, dan 29 orang meninggal dunia.

"Tentu jumlah kenaikan ini mengejutkan kami semua, karena sebelumnya jumlah angka positif di Banyuwangi termasuk rendah di Jawa Timur. Tentunya ini harus menjadi perhatian kita semua," kata Bupati Abdullah Azwar Anas saat memimpin rapat koordinasi penanganan COVID-19 secara virtual di Banyuwangi, Jumat.

Ia mengatakan, penyebaran virus corona di Banyuwangi saat ini terus mengalami kenaikan. Data kasus positif di Banyuwangi per hari ini tercatat 974, dengan mayoritas adalah pasien dari salah satu pondok pesantren setempat.