REPUBLIKA.CO.ID, Ada satu kata dalam kitab Injil yang menjadi sorotan ulama kharismatik asal Turki, Muhammad Fethullah Gulen, yakni kata Parakletos.
Gulen menyebut Parakletos menunjuk pada sosok Rasulullah. Benarkah demikian? Jika begitu maka Rasulullah SAW adalah berita gembira yang telah disampaikan jauh-jauh sebelumnya dalam Kitab Injil.
Berikut ulasan Muhammad Fethullah Gulen dalam bukunya An-Nur Al-Khalid Muhammad Mafkhirat Al-Insaniyah yang kemudian diterjemahkan Fuad Saefuddin dengan judul Cahaya Abadi Muhammad SAW Kebanggaan Umat Manusia.
Dalam Kitab Injil Yohanes ada ayat yang berbunyi: “Kristus berkata, Sungguh aku akan pergi kepada Tuhanku dan Tuhan kalian agar Dia mengirimkan parakletos kepada kalian, yang dia akan datang dengan takwil." Ayat ini dapat ditemukan pada Injil Yohanes bab 16 ayat 7.
Parakletos atau paraclete, paracletus, di dalam Perjanjian Baru kata ini hanya muncul dalam injil Yohanes 14:16, 14:26, 15:26, dan 16:7. Kata Parakletos diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai penolong atau penghibur.
Fethullah Gulen menjelaskan Parakletos berarti roh kebenaran yang memisahkan antara yang hak dan yang batil. Roh kebenaran itulah yang dimaksudkan sebagai Rasulullah SAW.
"Ya, Rasulullah memang sang roh kebenaran (ruh al-Haqq) karena semua hati yang mati tidak akan hidup dalam kebenaran kecuali jika berpegang pada apa yang dibawa Rasulullah SAW.
Beliau telah mengorbankan segalanya dan berjuang sekuat tenaga untuk menyampaikan hidayah kepada umat manusia. Setelah perjuangan yang dilakukan Rasulullah itulah kebenaran dan kebatilan dapat dibedakan dengan jelas.
Jadi, berita gembira tentang kedatangan sang Parakletos yang disampaikan Isa Al-Masih AS dengan tegas menunjuk sosok Rasulullah Muhammad SAW," sebagaimana dikutip dari buku Cahaya Abadi Muhammad SAW Kebanggaan Umat Manusia.
Kata Parakletos juga terdapat dalam Injil Yohanes bab 14 ayat 15-16 berbunyi: "Jika kalian mencintaiku, kalian akan mematuhi perintah-perintahku. Sedangkan aku, maka aku akan memohon kepada Tuhan agar mengirimkan seorang penolong lain kepada kalian, yaitu roh kebenaran Parakletos, agar dia menetap bersama kalian selamanya."
Dalam Injil Perjanjian Baru edisi Indonesia ayat ini berbunyi : "Jikalau kamu mengasihi Aku, kami akan menuruti segala perintah-Ku. Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya.” (Yohanes 14: 15-16).
Kemudian terdapat juga pada Yohanes bab 14 ayat 26 berbunyi: “Parakletos adalah roh kudus yang akan dikirim Tuhan dengan nama nabi apa pun seperti aku. Dia akan mengajari kalian segala sesuatu. Dia akan mengingatkan kalian atas semua yang telah kukatakan kepada kalian.'
Dalam injil Perjanjian Baru edisi Indonesia berbunyi: "Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.”
Pada Yohanes bab 15 ayat 26-27 berbunyi: 'Ketika Parakletos datang, dia akan bersaksi untukku, dan kalian akan bersaksi untukku'.
Dalam Injil Perjanjian Baru edisi Indonesia berbunyi "Jikalau penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu roh kebenaran yang keluar dari Bapa, dia akan bersaksi tentang Aku. Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku."
Pada Yohanes Bab 16 ayat 7 berbunyi: “Tapi aku mengatakan kebenaran kepada kalian, lebih baik bagi kalian jika aku pergi. Karena jika aku tidak pergi maka Parakletos tidak akan datang kepada kalian. Tapi jika aku telah pergi, Dia akan mengirimkannya kepada kalian."
Dalam Injil Perjanjian Baru edisi Indonesia berbunyi: “Namun benar yang kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika aku pergi. Sebab jika aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu."
Dan pada Yohanes bab 16 ayat 8 berbunyi: “Ketika Parakletos datang, dia akan menyadarkan alam akan dosa." Dalam Injil Perjanjian Baru edisi Indonesia berbunyi: "Dan kalau dia datang, dia akan menginsyafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman."
Fethullah Gulen menjelaskan pada mulanya Injil turun dalam bahasa Ibrani dan kemudian diterjemahkan ke bahasa Yunani. Terjemahan Injil dalam bahasa Arab yang didapati saat ini adalah hasil terjemahan dari bahasa Yunani. Gulen menjelaskan dalam terjemahan bahasa Yunani kata Parakletos tertulis secara utuh.
"Tapi sayangnya kita tidak pernah mengetahui kata yang menjadi padanan kata ini dalam bahasa Ibrani. Adapun kata Parakletos sendiri sebenarnya merupakan terjemahan kata ini dalam bahasa Yunani. Bahkan dalam Injil bahasa Arab, kata ini ditulis Faraqlith sebagai transliterasi utuh dari bahasa Yunani. Oleh sebab itu, disebabkan bentuk penerjemah yang absurd ini, maka kita tidak dapat menjadikan penyebutan kata Parakletos di dalam Injil sebagai landasan pembahasan kita, sebab akan jauh lebih tepat jika kita melihat langsung semua ciri dan karakter nabi yang dijanjikan kedatangannya oleh Injil beserta kesesuaian ciri-ciri tersebut dengan yang dimiliki Rasulullah SAW," kata Fethullah Gulen dalam bukunya.
Namun demikian, terlepas dari itu ada syair yang digubah seorang sufi termasyhur yakni Jalaluddin Rumi tentang injil. Berikut petikannya:
"Ciri-ciri Musthafa termaktub dalam Injil. Dialah rahasia para nabi dan samudera mereka yang jernih. Sifatnya, karakternya, peperangannya, puasanya, dan makannya. Semuanya tertulis di dalam Injil."