Ahad 13 Sep 2020 04:00 WIB

Risiko Kena Covid-19 di Restoran Lebih Besar

Daripada di transportasi umum, risiko kena Covid-19 lebih besar di restoran.

Restoran. CDC AS menyoroti risiko aktivitas saat orang tak selalu bisa memakai masker dan mempraktikkan jarak sosial, seperti makan dan minum saat di restoran.
Foto: ANTARA /Aditya Pradana Putra
Restoran. CDC AS menyoroti risiko aktivitas saat orang tak selalu bisa memakai masker dan mempraktikkan jarak sosial, seperti makan dan minum saat di restoran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Makan di luar rumah saat ini mungkin memiliki risiko lebih tinggi membuat orang tertular Covid-19 daripada menaiki transportasi umum atau potong rambut di salon, ungkap sebuah studi. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat (CDC), menyoroti risiko aktivitas saat orang tidak selalu bisa memakai masker dan mempraktikkan jarak sosial, seperti makan dan minum saat di restoran.

Untuk keperluan studi, para peneliti menganalisis informasi dari 314 orang dewasa yang dites Covid-19 di salah satu dari 11 fasilitas perawatan kesehatan di seluruh Amerika Serikat. Semua peserta mengaku mengalami beberapa gejala yang membuat mereka diuji.

Baca Juga

Sekitar setengah dari peserta ternyata positif Covid-19, sedangkan setengah lainnya negatif. Mereka diwawancarai tentang aktivitas yang mereka lakukan selama 14 hari sebelum gejala muncul termasuk pergi ke toko, gym, kantor, salon, bar atau kedai kopi, menghadiri acara keagamaan, menggunakan transportasi umum, atau makan di restoran.

photo
Pengunjung menikmati hidangan makanan di pusat jajanan serba ada (Food Court) di Bandung Electronic Center (BEC), Bandung, Jawa Barat, Kamis (9/7/2020). Sejumlah pengelola restoran dan pusat jajanan menerapkan protokol kesehatan ketat seperti pembatas di meja makan dan pengaturan jarak meja guna mencegah penyebaran COVID-19 di era tatanan normal baru. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/aww. - (ANTARA/M Agung Rajasa)

Secara keseluruhan, orang yang dites positif Covid-19 melaporkan dua kali lebih sering makan di restoran dalam 14 hari sebelum jatuh sakit daripada orang yang dites negatif.

Begitu para peneliti mengecualikan orang yang memiliki kontak dengan pasien Covid-19, mereka menemukan, partisipan yang positif hampir tiga kali lebih sering makan di restoran, dan hampir empat kali lebih sering pergi ke bar atau kopi dibandingkan mereka yang dites negatif.

Tidak ada aktivitas lain dari survei yang dikaitkan dengan peningkatan risiko Covid-19. Para penulis mencatat, salah satu batasan dari penelitian mereka tidak membedakan antara makan di dalam dan di luar ruangan.

"Paparan dan aktivitas saat penggunaan masker dan jarak sosial sulit dipertahankan, termasuk pergi ke lokasi yang menawarkan makan dan minum di tempat, mungkin menjadi faktor risiko penting untuk infeksi SARS-CoV-2," ujar peneliti seperti dilansir Live Science, dikutip Sabtu.

Para pakar kesehatan merekomendasikan kiat untuk mengurangi risiko tertular Covid-19 saat makan di restoran, termasuk mengenakan masker saat tidak makan dan menjaga jarak 1,8 meter dari orang yang tidak tinggal bersama Anda. Duduk di luar jika memungkinkan dan menelepon terlebih dahulu untuk menanyakan apakah semua staf di restoran mengenakan masker saat bekerja.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement