REPUBLIKA.CO.ID, KENDAL—Sedikitnya 84 orang pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) pengasapan ikan yang ada di berbagai desa di Kecamatan Purwosari, Kabupaten Kendal, mendapatkan pelatihan untuk meningkatkan kualitas serta pemasaran produk usahanya.
Dalam program yang digelar Departemen Teknologi Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Diponegoro (Undip) tersebut, para peserta diberi pelatihan teknologi pembuatan ikan asap menggunakan asap cair.
Mereka sekaligus mendapatkan penyuluhan dan pelatihan mengenai cara pengemasan serta pemasaran produk secara daring, guna menjangkau potensi pasar maupun konsumen yang lebih luas, dalam meningkatkan pendapatan para pelaku usaha tersebut.
Ketua Departemen Teknologi Hasil Perikanan FPIK Undip yang juga menjadi pemteri dalam pelatihan ini, Dr Ir Fronthea Swastawati MSc mengatakan, program pelatihan ini dipusatkan di Desa Tanjungsari, Kecamatan Purwosari.
Pelatihan pembuatan ikan asap dengan menggunakan teknologi asap cair tersebut merupakan upaya transfer ilmu pengetahuan tentang pengaplikasian asap cair dalam produksi pengolahan ikan asap
Selain itu juga untuk memberikan kemampuan kepada para pelaku UMKM tentang penerapan Good Manufacturing Practices (GMP) serta Standar Operasional dan Prosedur Sanitasi (SSOP) dalam proses pengolahan ikan asapan.
“Sehingga para peserta pelatihan ini mampu menghasilkan produk ikan asap yang lebih berkualitas , aman dan juga layak dikonsumsi karena terjaga kebersihan dan kesehatannya,” jelas Sarawati, dalam keterangan pers Sabtu (12/9).
Selain transfer ilmu teknologi melalui kegiatan penyuluhan mengenai aplikasi asap cair pada proses pengolahan ikan asap guna meningkatkan kualitas produk, para pelaku UMKM –yang dibagi dalam 10 kelompok—tersebut juga mendapatkan penyuluhan mengenai pengemasan produk.
Termasuk juga penyuluhan mengenai pemasaran produk, yang nantinya dapat ditingkatkan hingga mrambah pemasaran berbasis digital. Baik melalui media sosial maupun market place yang sedang populer pada era industri 4.0 saat ini.“Maka dalam program ini Tim Departemen Teknologi Hasil Perikanan FPIK Undip juga menghadirkan Prof Dr Ir YS Darmanto MSc, Romadhon Spi MBiotek serta Slamet Suharto SPi MSi sebagai pemateri,” lanjutnya.
Saraswati menambahkan, Kecamatan Purwosari selama ini menjadi sentra pengembangan usaha pmindangan serta pengasapan ikan di Kabupaten Kendal. Sehingga program Departemen Teknologi Hasil Perikanan FPIK Undip menyasar 84 pengelola UMKM ikan yang tersebar di berbagai desa di kecamatan tersebut.
Adapun desa yang memiliki jumlah pengolah ikan asap terbanyak adalah desa Tanjungsari, dengan berbagai jenis ikan yang diolah seperti ikan pari, manyung dan tongkol. Namun di beberapa tempat lainnya juga mengolah ikan layang, salem, cucut serta ikan kembung.
Pengolah ikan asap tersebut selama ini masih menggunakan pengolah ikan asap secara tradisional. “Maka kita transfer teknologi asap cair dilakukan guna meningkatkan hasil produksi dan juga meningkatkan calupan pemasaran,” tegasnya.
Terkait dengan program pelatihan tersebut, Kadis Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kendal, Ir Sri Harjinto mengapresiasi dan selaku menyambut baik kegiatan yang dilaksanakan Departemen Teknologi Hasil Perikanan FPIK Undip di daerahnya.
Menurutnya, program tersebut merupakan aplikasi penerapan ilmu dan teknologi pengolahan hasil perikanan yang memang dibutuhkan para pelaku UMKM pengasapan ikan dalam mendorong kesejahteraan mereka.
Ia juga mengamini, selama ini para pelaku usaha kecil dan mikro pengasapan ikan memang berproduksi secara tradisional. Maka dengan adanya transfer ilmu dan teknologi ini bisa mendorong kemampuan para pelaku UMKM tersebut.