REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Dua kampung di Sobang, Kabupaten Lebak, Banten, terisolasi akibat banjir lebat disertai angin kencang dan petir di daerah itu. Tidak ada laporan korban jiwa karena musibah tersebut.
"Dalam peristiwa ini tidak menimbulkan korban jiwa," kata Kepala Desa Hariang Ristiani di Lebak, Sabtu (12/9).
Ia mencatat, 40 unit rumah di Kampung Hariang dan Kampung Cidikit, Kecamatan Sobang, terendam banjir setinggi 100 sampai 130 sentimeter.
Banjir yang melanda dua kampung sekitar pukul 20.00 WIB itu, menurut Ristiani, mengakibatkan dua rumah rusak berat tergerus air banjir.
Begitu itu juga jembatan yang menghubungkan antardesa kondisinya ambles dan tidak bisa dilintasi kendaraan roda empat.Di samping itu, cuaca ekstrem di daerah itu mengakibatkan beberapa titik terjadi longsor.
Saat ini, petugas desa bersama warga melakukan gotong royong dengan alat seadanya agar kondisi jalan bisa dilintasi kendaraan roda dua.
Banjir yang melanda Desa Hariang yang lokasinya berada di kaki Gunung Halimun Salak akibat luapan air Sungai Cimodene Girang setelah hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir.
Warga yang terdampak bencana alam itu tidak mengungsi karena banjir begitu cepat kembali surut.
"Kami kini tengah melakukan pendataan tentang kerugian warga akibat banjir itu," katanya menjelaskan.
Yayan Suryana, warga Desa Hariang, mengatakan, tidak ada korban jiwa, tetapi banjir ini mengakibatkan kerusakan perabotan rumah tangga.
"Kami bersama warga lainnya sudah menghuni kembali rumah setelah banjir surut," katanya.
Sementara itu, Rohmat, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, meminta warga tetap waspada terhadap curah hujan tinggi disertai angin kencang dan petir.
"Kami kini meninjau lokasi dan mendatang untuk menyalurkan bantuan logistik agar warga korban bencana alam bisa terpenuhi kebutuhan pangan," katanya.