REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Aktivis Amerika Serikat Monica Lewinsky terlihat tengah mempertimbangkan untuk membeli mobil Tesla atau Subaru. Melalui cuitan di akun Twitter nya, Lewinsky mengungkapkan tidak bisa memutuskan mobil mana yang akan dibeli.
“Aku sangat tidak bisa memutuskan antara Subaru atau Tesla,” tulis perempuan yang menjadi terkenal akiba skandal dengan mantan Presiden AS Bill Clinton itu dalam akun Twitter-nya dikutip dari News Week, Sabtu (12/9).
Pendiri Tesla, Elon Musk pada akhirnya juga merespons cuitan Lewinsky tersebut. Melalui percakapan singkat di Twitter, Musk memberikan penawaran kesepakatan kepada Lewinsky.
“Coba Tesla dan anda dipersilakan untuk mengembalikannya jika Anda memutuskan lebih suka Subaru,” jawab Musk melalui Twitter.
Percakapan singkat di Twitter antara Lewinsky dan Musk menyebabkan beberapa pengguna media sosial memperdebatkan mobil mana yang lebih baik. Tesla memproduksi mobil yang hanya menggunakan listrik.
Sementara Subaru belum merilis kendaraan listrik sepenuhnya, namun menawarkan beberapa model hibrid yang menampilkan mesin bensin dan baterai yang dapat diisi ulang.
Lewinsky juga menerima saran pembelian dari pengguna media sosial lainnya, Eksekutif balap Formula 1 Mark Gallagher yang memberikan suaranya untuk kendaraan listrik Tesla. “Lebih baik menggetarkan daripada fosil,” tutur Gallagher.
Di sisi lain, penulis Jon Ronson memberitahu kepada Lewinsky betapa menikmatinya menjadi pemilik Subaru. “Saya memiliki Subaru dan semua orang yang saya lewati terlihat terkesan! Saya menyukainya. Ini memberitahu dunia bahwa kami bijaksana dan kami memiliki gaya yang sangat sedikit,” ungkap Ronson.
Sebelumnya, Elon Musk mengumumkan bahwa Tesla akan membangun gigafactory baru di Austin, Texas untuk memproduksi Tesla Cybertruck. Pabrik tersebut diproyeksi mulai berproduksi pada 2021 dan diharapkan dapat menciptakan setidaknya lima ribu lapangan kerja baru.
Gubernur Texas Greg Abbott menyambut baik rencana Tesla tersebut. Abbott mengklaim pabrik tersebut pada akhirnya akan membantu dan menjaga ekonomi Texas.
Ikuti Whatsapp Channel Republika