Ahad 13 Sep 2020 11:41 WIB

PSBB Lagi, Melanie Subono Serukan Ini untuk Masyarakat

PSBB jangan dilihat sebagai keputusan politis, melainkan demi kebaikan bersama.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Qommarria Rostanti
Melanie Subono
Foto: Republika/ Wihdan
Melanie Subono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musisi Melanie Subono angkat suara mengenai keputusan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total mulai Senin (14/9). Melanie menyampaikan pandangannya lewat Instagram.

Perempuan 43 tahun kelahiran Hamburg, Jerman, tersebut membuat sorotan di Instagram Story bertajuk "PSBB Lagi". Dia sepakat dengan keputusan memperketat lagi PSBB dan meminta semua orang tidak melihat itu sebagai keputusan politis, melainkan demi kebaikan bersama.

Melanie sekaligus melontarkan seruan agar semua orang meningkatkan kesadaran mengenai menjaga kondisi diri sendiri, keluarga, dan semua orang dalam masyarakat. Musisi yang memperkenalkan album Aku, Kamu, Mereka, Kalian itu meminta semua orang tidak egois.

"Satu hal yang gue setuju, Jakarta ga akan bisa membaik apapun yang diterapin kalau masyarakatnya kagak sadar. Sekarang baru ditetapin aja lebih sibuk perang sendiri daripada pake energi buat hal lain," tulisnya.

Dia menganalogikan disiplin menjaga diri dan orang lain selama pandemi seperti memakai helm. Memakai helm saat bermotor adalah keharusan dan penting sebagai langkah antisipasi melindungi kepala, tanpa perlu ada polisi atau peraturan.

Melanie meminta semua orang banyak berpikir ulang tentang apa yang sudah dilakukan sejak pandemi Covid-19 merebak. Apakah semua orang sudah memiliki empati terhadap sesama, atau yang dilakukan justru memperburuk keadaan.

Dia mengkritik para artis, pejabat, dan masyarakat berpunya yang pada masa pelonggaran PSBB justru bepergian ke mal, piknik antarkota, atau berlibur lalu mengunggahnya di media sosial. Menurut Melanie, semua tindakan itu sangat tidak berempati.

Selain itu, dia tidak habis pikir ketika angka kasus corona meningkat dan PSBB total kembali diwacanakan, banyak orang bertanya-tanya tentang nasib rakyat jelata. Padahal, ketika pelonggaran PSBB, mereka tidak menegur yang menyalahi protokol.

"Kemarin dapat kelonggaran kagak dipake, aturan pada dilanggar sendiri. Emang terus yang pada ketular di mall, sakitnya dibayarin ama mall? Lo sakit pada dibayarin ama yang protes?" ujar Melanie.

Sementara, kalangan miskin dan menengah ke bawah harus tetap bekerja dan kejar setoran. Sekarang, ketika PSBB kembali diperketat, mereka pula yang terkena imbas. Belum lagi dengan segala keterbatasan dan dampak finansial akibat pandemi.

Anggota Sahabat Wahana Lingkungan Hidup Indonesia itu mengajak semua orang berpikir logis dan menumbuhkan empati terhadap sesama. Bagaimanapun, tidak semua orang mampu membayar untuk tes swab, bahkan untuk makan sehari-hari saja kesulitan.

"Think, empati. Daripada sibuk nyerang gubernur tapi ga berani protes ama atasannya karena lo idola banget, mending buang waktu buat mikir apa salah gue dan apa yang bisa gue kerjain?" tulis Melanie.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement