Ahad 13 Sep 2020 14:06 WIB

Balai Karantina Pertanian Semarang Implemetasikan LTT Padi

LTT diharapkan memacu usaha pertanian masyarakat.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Fuji Pratiwi
Pelaksanaan kegiatan gerakan Luas Tambah Tanam (LTT) padi hingga 23 hektare, yang dilaksanakan Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang bersama kelompok tani Syukur Lestari, Dusun Mendut,  Desa Ngrapah, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Ahad (13/9).
Foto: Republika/bowo pribadi
Pelaksanaan kegiatan gerakan Luas Tambah Tanam (LTT) padi hingga 23 hektare, yang dilaksanakan Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang bersama kelompok tani Syukur Lestari, Dusun Mendut,  Desa Ngrapah, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Ahad (13/9).

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Dukung upaya Pemerintah dalam mewujudkan kedaulatan pangan, Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang implementasikan gerakan Luas Tambah Tanam (LTT) padi di Desa Ngrapah, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Bersama dengan Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Kecamatan Banyubiru sebagai BPP binaan Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang melaksanakan gerakan LTT model BPP Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani), di wilayah Dusun Mendut, Desa Ngrapah.

Baca Juga

"Kami melaksanakan gerakan LTT hingga mencapai luas 23 hektare, di Banyubiru," ungkap Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang, Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian, Parlin Robert Sitanggang, Ahad (13/9).

Dalam program ini, kata Robert, gerakan LTT diwujudkan melalui penambahan luas areal tanaman padi dengan varietas Ciherang hingga mencapai luas 23 hektare. Penanaman dilakukan di lahan pertanian yang selama ini dikelola oleh Kelompok Tani (poktan) Syukur Lestari, Dusun Mendut, Desa Ngrapah.

Ia juga menambahkan, potensi sumber daya lahan pertanian di Kecamatan Banyubiru cukup strategis, mencapai 5..441,45 hektare. Dari luas tersebut, sebanyak 1.224,53 hektare di antaranya merupakan persawahan.

Sedangkan luas lahan kering yang masih dapat digunakan untuk lahan pertanian tanaman pangan seluas 2.215,24 hektare dan luas lahan bukan pertanian total mencapai 2.991,68 hektare. Pemerintah optimistis target meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat petani dapat tercapai.

Melalui gerakan LTT ini, diharapkan masyarakat tani  yang ada di wilayah Kecamatan Banyubiru bisa terus terus berpacu dalam usaha pertaniannya. Robert mengimbau agar para pelaku usaha pertanian mengikuti petunjuk yang diberikan penyuluh pertanian lapangan.

"Termasuk menjalin hubungan komunikasi yang baik serta segera laporkan kepada petugas bila ada permasaalahan di lapangan, agar solusi dan penanganannya dapat dilakukan secara komperehensif," kata Robert.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement