REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Dukung upaya Pemerintah dalam mewujudkan kedaulatan pangan, Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang implementasikan gerakan Luas Tambah Tanam (LTT) padi di Desa Ngrapah, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Bersama dengan Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Kecamatan Banyubiru sebagai BPP binaan Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang melaksanakan gerakan LTT model BPP Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani), di wilayah Dusun Mendut, Desa Ngrapah.
"Kami melaksanakan gerakan LTT hingga mencapai luas 23 hektare, di Banyubiru," ungkap Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang, Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian, Parlin Robert Sitanggang, Ahad (13/9).
Dalam program ini, kata Robert, gerakan LTT diwujudkan melalui penambahan luas areal tanaman padi dengan varietas Ciherang hingga mencapai luas 23 hektare. Penanaman dilakukan di lahan pertanian yang selama ini dikelola oleh Kelompok Tani (poktan) Syukur Lestari, Dusun Mendut, Desa Ngrapah.
Ia juga menambahkan, potensi sumber daya lahan pertanian di Kecamatan Banyubiru cukup strategis, mencapai 5..441,45 hektare. Dari luas tersebut, sebanyak 1.224,53 hektare di antaranya merupakan persawahan.
Sedangkan luas lahan kering yang masih dapat digunakan untuk lahan pertanian tanaman pangan seluas 2.215,24 hektare dan luas lahan bukan pertanian total mencapai 2.991,68 hektare. Pemerintah optimistis target meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat petani dapat tercapai.
Melalui gerakan LTT ini, diharapkan masyarakat tani yang ada di wilayah Kecamatan Banyubiru bisa terus terus berpacu dalam usaha pertaniannya. Robert mengimbau agar para pelaku usaha pertanian mengikuti petunjuk yang diberikan penyuluh pertanian lapangan.
"Termasuk menjalin hubungan komunikasi yang baik serta segera laporkan kepada petugas bila ada permasaalahan di lapangan, agar solusi dan penanganannya dapat dilakukan secara komperehensif," kata Robert.