REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PDI Perjuangan menggelar sekolah partai secara daring untuk calon kepala daerah (cakada) yang diusung PDI Perjuangan pada pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2020, Ahad (13/9). Di hadapan para cakada, Sekretaris jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto berkali-kali menyinggung kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait PSBB total.
"Karena kita menjadi bangsa pemimpin maka kita harus, satu, pemimpin itu kerja kerasnya tanggung jawabnya ada progres. Jadi kalau ada progres baru saja boleh ngerem, jangan ngerem enggak ada progres itu kira-kira seperti itu," kata dalam sambutannya.
Sindiran kembali dilontarkan Hasto usai mendengarkan pengarahan dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Hasto mengatakan, seorang pemimpin itu harus amanat penderitaan rakyat, dan berani mengambil risiko.
"Jadi kalau sekarang itu kan ada yang suka menganalogikan menjadi sopir itu, maka dia harus punya visi melihat ke depan, bila perlu menggunakan instrumen Google map ada enggak hambatan-hambatan terhadap rute yang dia tempuh. Jadi dia punya kesadaran terhadap tujuan, punya visi, itu menjadi pemimpin. Punya visi kemana kita harus menuju," ucapnya.