Ahad 13 Sep 2020 23:59 WIB

Pemkot Bogor Siapkan Fasilitas BNN dan Hotel untuk OTG

Bima Arya mengaku sudah berkoordinasi dengan Erick Thohir manfaatkan fasilitas BNN

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dalam akun instagramnya.
Foto: instagram/bimaaryasugiarto
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dalam akun instagramnya.

REPUBLIKA.CO.ID, Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kota Bogor menyiapkan fasilitas milik Badan Narkotika Nasional (BNN) di Lido dan satu hotel di daerah setempat sebagai tempat isolasi khusus orang tanpa gejala COVID-19.

"Pemkot Bogor dan BNN sudah menandatangani perjanjian kerja sama pada pekan lalu, Saat ini sedang mematangkan hal-hal teknisnya. Fasilitas di Lido segera dimanfaatkan untuk isolasi OTG (Orang Tanpa Gejala)," kata Wali Kota Bogor Bima Arya di Bogor, Ahad (13/9).

Ia juga menyatakan sedang membicarakan pihak Persatuan Pengusaha Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bogor terkait dengan penyiapan salah satu hotal di daerah itu sebagai tempat isolasi khusus OTG."Saya sedang berunding dengan PHRI Kota Bogor," katanya.

Dia menyatakan sudah berkoordinasi dengan Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Erick Thohir soal pemanfaatan fasilitas milik BNN dan hotel di Kota Bogor untuk lokasi isolasi khusus, terkait dengan pemanfaatan gedung Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) BNN di Lido, kata dia, saat ini sedang finalisasi hal-hal teknis."Segera OTG kita tempatkan di Lido," katanya.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Bogor dan BNN sudah menandatangani perjanjian kerja sama untuk pemanfaatan fasilitas di PPSDM BNN. Perjanjian kerja sama itu ditandatangani oleh Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dan Kepala PPSDM BNN Sindhu Seyatmoko, Lido, Bogor, Senin (7/9).

Perjanjian kerja sama tersebut, isinya antara lain Pemerintah Kota Bogor memanfaatkan fasilitas PPSDM yakni 23 kamar berisi 122 tempat tidur untuk isolasi khusus pasien COVID-19 tanpa gejala atau disebut OTG.

BNN juga menyiapkan fasilitas kamar VIP 20 kamar berisi 40 tempat tidur untuk tenaga kesehatan yang menangani OTG, baik dari Pemerintah Kota Bogor maupun BNN."Perjanjian kerja sama pemanfaatan fasilitas PPSDM milik BNN ini untuk antisipasi jangka panjang, jika terjadi lonjakan kasus COVID-19," katanya.

Bima Arya menyebut situasi saat ini seperti perang melawan musuh misterius bernama COVID-19."Musuhnya tidak kelihatan, tidak tahu di mana tempatnya, tapi korban yang ditimbulkan nyata," katanya.

Oleh karena itu, katanya, untuk melawan musuh yang tidak kelihatan itu, harus diantisipasi dengan berbagai cara dan disiapkan stamina jangka panjang."Perang melawan COVID-19 ini tidak bisa seperti lari sprint, tapi harus menyiapkan stamina panjang seperti lari maraton. Kita harus siapkan semua fasilitas untuk jangka panjang," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement