REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pandemi Covid-19 memberi hikmah bagi masyarakat tentang manfaat pertanian bagi kehidupan sehari-hari sekaligus memenuhi kebutuhan pangan mandiri, seperti dilakukan ibu-ibu rumah tangga di Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat.
Mereka berinisiatif memanfaatkan pekarangan dan lahan kosong di sekitar pemukiman mereka untuk menanam sayuran dan tanaman obat. Perbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan untuk menangkal penularan virus Corona sekaligus menghemat uang belanja.
Mereka berhimpun pada Kelompok Wanita Tani (KWT) Bina Lestari di Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat. Diketuai Eni Lestiorini, KWT Bina Lestari di Kampung Malangnegah Wetan RW 10, Kelurahan Nagri Tengah, Kecamatan Purwakarta menciptakan lingkungan pemukiman lebih asri dan hijau.
Kerja keras tersebut mendorong Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika menyambangi KWT Bina Lestari untuk meresmikan Hibar Eco Village, Jumat (11/9)."Selama ini kita mendengar bahwa sayuran hanya tumbuh di dataran tinggi. Ternyata di Purwakarta yang udaranya cukup panas, sayuran seperti kol bisa tumbuh subur," kata Bupati Anne RM didampingi Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Purwakarta, Agus Rahman.
Jenis tanaman yang dibudidayakan terdiri atas tanaman serelia, sayuran, buah-buahan dan tanaman obat. Benih diperoleh secara swadaya dan dukungan pemerintah kabupaten (Pemkab) dari dinas terkait dan pendampingan dari produsen benih tanaman sayuran PT East West Seed Indonesia (Ewindo).
Bupati Anne mengakui bertani itu menarik, menyenangkan dan menghasilkan uang selain bermanfaat menjaga ekosistem. Bertani juga menjadi solusi di tengah pandemi Covid-19 memanfaatkan waktu di rumah untuk bertani, sekaligus ketahanan pangan mandiri dari masyarakat.
Penyuluh pusat di Kementerian Pertanian RI, Yulia Tri Sedyowati mengatakan kiprah KWT Bina Lestari di Purwakarta sejalan dengan seruan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo untuk memanfaatkan pekarangan melalui Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) untuk memanfaatkan pekarangan sebagai sumber pangan.
"Guna mendukung hal itu, Mentan Syahrul mengharapkan dukungan pemerintah daerah, gubernur hingga tingkat desa, mendorong pemanfaatan pekarangan jadi sumber pangan keluarga," kata Yulia TS mengutip Mentan.
Dedi Nursyamsi selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) mengamini pernyataan Mentan Syahrul bahwa kecukupan pangan dapat diraih dari pekarangan rumah.
"Bertani di pekarangan menghemat uang belanja. Bagus untuk kesehatan fisik. Tubuh disinari matahari pagi. Gerakan menanam mendorong keluarnya keringat yang sehat untuk tubuh menangkal virus Corona," kata Dedi Nursyamsi.
Bupati Anne RM mengapresiasi kerja keras KWT Bina Lestari memberi contoh sekaligus kampanye bagi generasi milenial untuk bertani. "Sehat, menyenangkan dan menguntungkan."