Senin 14 Sep 2020 06:46 WIB

MRT Jakarta Lanjutkan Penyesuaian Jam Operasional Saat PSBB

Pemprov DKI Jakarta akan memberlakukan PSBB mulai hari ini.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Penumpang berada di dalam angkutan kereta Moda Raya Terpadu (MRT) di Jakarta, Ahad (30/8/2020). PT MRT Jakarta memastikan tetap melanjutkan penyesuaian jam operasional seperti saat masa PSBB transisi sebelumnya.
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Penumpang berada di dalam angkutan kereta Moda Raya Terpadu (MRT) di Jakarta, Ahad (30/8/2020). PT MRT Jakarta memastikan tetap melanjutkan penyesuaian jam operasional seperti saat masa PSBB transisi sebelumnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai hari ini (Senin, 14/9) kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). PT MRT Jakarta (Perseroda) memastikan tetap melanjutkan penyesuaian jam operasional seperti saat masa PSBB transisi sebelumnya.

"MRT kembali menyesuaikan kebijakan atas layanan operasional MRT Jakarta dengan jam layanan operasional MRT Jakarta pukul 05.00 WIB sampai dengan 22.00 WIB yang efektif diberlakukan mulai Senin (14/9)," kata Direktur Utama MRT Jakarta William Sabandar dalam pernyataan tertulisnya, Ahad (13/9) malam.

Baca Juga

Dia memastikan  kebijakan operasional tersebut merupakan bentuk dukungan diterapkannya kembali PSBB di DKI Jakarta. William menmbahkan, operasional MRT Jakarta juga dengan jarak antar kereta lima menit pada jam sibuk dan 10 menit pada jam normal.

"Kebijakan di PSBB ini juga melanjutkan kebijakan sebelumnya yaitu pembatasan jumlah penumpang 62-67 orang dalam satu kereta dan penerapan Protokol BANGKIT di lingkungan MRT Jakarta yang akan tetap dilaksanakan dengan disiplin,” ungkap William.

Dia menambahkan, perkembangan mengenai kebijakan layanan MRT Jakarta akan diinformasikan secara berkala melalui kanal informasi resmi termasuk media sosial. William juga mengimbau pengguna MRT Jakarta selalu disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan seperti kewajiban memakai masker, menjaga jarak antar pengguna, rajin mencuci tangan, serta tidak berbicara baik satu atau dua arah, selama di dalam kereta dan area peron stasiun.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan  menegaskan pembatasan mobilisasi masyarakat tetap dilakukan selama masa PSBB besok hingga dua pekan ke depan. Meskipun begitu, untuk sektor transportasi tidak banyak perubahan jika dibandingkan dengan kebijakan masa PSBB transisi.

“Untuk mobilitas penduduk ini akan mengurangi kapasitas maksimal dari kendaraan umum atau kendaraan adalah 50 persen meneruskan seperti yang ada sekarang,” jelas Anies dalam konferensi video, Ahad (13/9).

Selanjutnya, Anies menegaskan pembatasan frekuensi layanan dan armada transportasi darat, kereta api, dan kapal penumpang  juga masih diatur. Khususnya dilakukan dengan pembatasan jumlah penumpang kendaraan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement