Senin 14 Sep 2020 06:06 WIB

Pesan Nadiem Makarim untuk Mahasiswa Baru Nusa Mandiri

Perguruan tinggi  perlu  lebih aktif  melakukan transformasi kurikulum.

Mendikbud Nadiem Makarim.
Foto: Dok STMIK Nusa Mandiri
Mendikbud Nadiem Makarim.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seminar Inspirasi (Serasi) Kampus Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Nusa Mandiri yang dilaksanakan live melalui akun Youtube Nusa Mandiri , Sabtu (12/9) menghadirkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Mendikbud RI), Nadiem Makarim.

Nadiem Makarim menyampaikan sambutan melalui  tayangan. Ia mengemukakn,  banyak hikmah pembelajaran yang bisa dilakukan dengan memanfaatkan semua metode pembelajaran berbasis teknologi secara daring.

“Perguruan tinggi agar lebih aktif dalam melakukan transformasi kurikulum sesuai dengan karakteristik mahasiswa Indonesia. Di masa lalu, mahasiswa tidak memiliki fleksibilitas dalam belajar sehingga kegiatan-kegiatan yang dilakukan mahasiswa di luar kampus, di luar ruang kuliah tidak bisa diakui sebagai pembelajaran,” tutur Nadiem dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Menurutnya, berbagai kegiatan yang dilakukan di luar kampus STMIK Nusa Mandiri seperti magang dapat meningkatkan kompetensi mahasiswa untuk memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi masyarakat.

“Kampus Merdeka akan menjadi tempat belajar sepanjang hayat dan dapat menggali bakat sesuai minat dan dapat meningkatkan pendidikan yang tinggi,” ujarnya.

Nadiem mengajak mahasiswa kampus STMIK Nusa Mandiri untuk dapat mengubah paradigma belajar di perguruan tinggi menjadi kuliah untuk belajar.

“Ubah paradigma belajar di perguruan tinggi menjadi kuliah untuk belajar. Belajar bagaimana untuk bisa berkarya dan bekerja di berbagai bidang. Bukan hanya sekadar kuliah untuk bekerja,” tandasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement