Senin 14 Sep 2020 06:17 WIB

RS Covid Nyaris Penuh di Jakarta, Satgas Minta Warga Tenang

Diprediksi, RS rujukan Covid-19 bakal penuh pekan depan jika tak segera ada solusi.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andi Nur Aminah
Kepala Satgas Penanganan Covid 19, Doni Monardo
Foto: dok. Humas BNPB
Kepala Satgas Penanganan Covid 19, Doni Monardo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengingatkan agar masyarakat tidak panik menghadapi pandemi Covid-19. Kepanikan menurutnya justru akan melemahkan daya tahan tubuh.

Doni memang mengonfirmasi kabar mengenai rumah sakit di Jakarta yang nyaris kehabisan ruangan untuk pasien Covid-19. Dalam prediksi Pemprov DKI Jakarta, RS rujukan Covid-19 bakal penuh pekan depan jika tak segera ada solusi. Namun hal ini dipandang Doni jangan jadi penyebab kepanikan.

Baca Juga

"Kalau terjadi kepanikan ini akan membuat imunitas tubuh kita menurun. Orang yang imunitasnya rendah akan dengan mudah terpapar Covid-19 karena daya tahan tubuhnya berkurang," kata Doni dalam konferensi pers yang digelar secara virtual di Graha BNPB pada Ahad (13/9).

Doni menegaskan pentingnya koordinasi semua komponen di bidang kesehatan guna mengatasi Covid-19. Masyarakat pun bisa terlibat aktif dengan menaati protokol kesehatan. "Semua orang berpotensi terpapar Covid-19, jadi harus waspada bukan 1-2 jam tapi 24 jam," ucap Doni.

Doni juga mengajak masyarakat saling mengeratkan tangan membantu satu sama lain pada momen semacam ini. Tak lupa, ia berpesan agar saling menguatkan mental dan fisik demi kesehatan diri. "Kita harus saling mendukung, saling bersinergi, saling membantu memberikan informasi yang menimbulkan semangat," ujar Doni. Diketahui, jumlah penderita Covid-19 di Indonesia hingga 13 September mencapai 218 ribu orang.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement