Senin 14 Sep 2020 06:49 WIB

Sangat tak Etis Ulama di Atas Mimbar Diserang dengan Keji

Polisi diminta menangkap dalang penusuk yang menyerang Syekh Ali Jaber

Rep: Ali Yusuf/ Red: Andi Nur Aminah
Syekh Ali Jaber saat memberi keterangan soal penusukan dirinya di Bandar Lampung, Ahad (13/9).
Foto: Tangkapan layar akun youtube Syekh Ali Jaber
Syekh Ali Jaber saat memberi keterangan soal penusukan dirinya di Bandar Lampung, Ahad (13/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Yayasan Syekh Ali Jaber, Habib Abdurrahman Asad Al-Habsyi meminta aparat segera mengungkap siapa dalang penusukan terhadap Syekh Ali Jabir. Syekh Ali ditusuk anak muda saat ceramah di Masjid Falahuddin, Tamin, Tanjungkarang, Pusat, Bandarlampung, Ahad (13/9) sore. "Mudah-mudahan segera diungkap  siapa dalangnya," kata Habib Abdurrahman saat dihubungi, Senin (14/9).

Habib Abdurrahman mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum mengetahui apa motif pelaku yang menusuk Syekh Ali. Namun sementara ini, sudah banyak yang menyimpulkan bahwa pelaku penusukan merupakan orang gila.

Baca Juga

Habib Abdurrahman berharap, aparat tidak cepat membenarkan bahwa pelaku memang merupakan orang gila sehingga tak perlu diproses. Menurutnya, terlalu dini jika pelaku cepat disimpulkan orang yang mengalami gangguan kejiwaan. "Menurut saya terlalu prematur kalau dikatakan ini orang gila yang melakukannya," katanya.

Karena itu, kata Habib Abdurrahman, untuk menyimpulkan perlu pendalaman yang biasanya membutuhkan waktu yang tidak singkat. Jadi aparat kepolisian harus mengusut tuntas kasus ini untuk menangkap dalangnya. "Mudah-mudahan segera bisa didalami dan diketahui motifnya dan bisa juga didalami siapa dalangnya," katanya.

Menurutnya, tuntas tidaknya kasus ini menjadi tolak ukur sejauh mana perhatian aparatur negara di kepolisian terhadap ulama. Karena ulama milik umat yang harus dijaga keselamatannya. "Di sinilah kita akan melihat dan mampu untuk menilai sampai sejauh mana perhatian para aparatur negara terhadap ulama," katanya.

Habib Abdurrahman mengatakan, sangat tidak etis seorang ulama sedang berada di atas mimbar, menyampaikan pesan-pesan mulia diserang dengan cara-cara keji. Untuk itu polisi harus mengusut tuntas siapa dalangnya, sehingga kejadian seperti ini tidak terulang lagi.

"Karena beberapa waktu lalu sudah ada kejadian juga tapi berulang lagi dan berulang lagi. Sepertinya ini dikarenakan pengusutannya belum terlalu dalam," katanya.

Jangan sampai kata dia, dengan tidak tuntasnya mengusut kasus terhadap pelaku dan tidak ditemukan dalangnya, penyerangan terhadap ulama terjadi lagi. Karena hanya polisilah yang bisa mengungkap kasus ini. "Jadi kita menginginkan itu tida terjadi dan itu dapat dilakukan oleh aparatur negara kita," katanya.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement