Senin 14 Sep 2020 09:31 WIB

Pelatih Marseille Ragukan Klaim Neymar

Kartu merah Neymar menjadi penutup serangkaian drama dalam laga di Parc de Princess.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih Marseille Andre Villas-Boas.
Foto: EPA-EFE/Kai Foersterling
Pelatih Marseille Andre Villas-Boas.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Bintang Paris Saint-Germain (PSG), Neymar, terpaksa mengakhiri laga lebih cepat saat PSG menerima lawatan Marseille pada pekan kedua Ligue 1, Senin (14/9) dini hari WIB. Pemain termahal sejagat itu diganjar kartu merah usai tepergok memukul kepala belakang bek tengah Marseille, Alvaro Gonzalez, pada pengujung masa injury time babak kedua.

Setelah melakukan review via VAR, wasit akhirnya langsung memberikan kartu merah kepada bintang asal Brasil tersebut. Mantan bintang Barcelona itu pun sempat terlihat melakukan protes kepada ofisial pertandingan terkait insiden tersebut. Neymar menunjukan gesture mendapatkan hinaan bernada rasialisme dari Gonzalez.

Baca Juga

Atas alasan itulah, pemain berusia 28 tahun itu memukul bek tengah asal Spanyol tersebut. Namun, klaim Neymar ini diragukan oleh pelatih Marseille, Andre Villas-Boas.

''Saya tidak tahu, dan saya harap itu tidak benar, karena tidak ada tempat untuk rasialisme di sepak bola. Jika hal itu benar-benar terjadi, maka itu menjadi tuduhan yang serius. Namun, saya rasa, dia (Gonzalez) tidak melakukannya,'' kata Villa-Boas kepada Telefoot seusai laga, Senin (14/9).

photo
Neymar - (EPA-EFE/David Ramos)

Pelatih asal Portugal itu menyebut, justru Gonzalez yang mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari salah satu penggawa PSG, tepatnya saat Angel di Maria meludahi bek tengah berusia 30 tahun tersebut.

''Justru sebelum insiden pemukulan tersebut, Gonzalez mengatakan kepada saya, dia sempat diludahi oleh Di Maria. Hal-hal seperti ini sebenarnya bisa dihindari. Saya harap, ini tidak menjadi noda hitam dalam sejarah kompetisi ini,'' ujar mantan pelatih Tottenham Hotspur tersebut.

Kartu merah Neymar itu menjadi penutup serangkaian drama di laga yang digelar di Stadion Parc de Princess tersebut. Sebelumnya, wasit harus mengusir dua penggawa PSG, Layvin Kurzawa dan Leandro Paredes.

Selain itu, wasit juga memberikan kartu merah kepada dua pemain Marseille, Jordan Amavi dan Dario Benedetto. Para pemain ini dianggap memicu pertikaian dan perkelahian antarpemain pada masa injury time babak kedua.

Dalam laga bertajuk Les Classique tersebut, Marseille akhirnya berhasil membawa pulang tiga angka setelah menang 1-0 atas Les Parissien. Gol kemenangan Les Olympiens itu dicetak oleh Florian Thauvin pada menit ke-33. Dengan kemenangan ini, Marseille pun mengakhiri rentetan tidak pernah menang dalam 20 bentrokan terakhir kontra PSG.

''Ini menjadi kemenangan yang penting dan bersejarah buat kami. Kemenangan yang sulit kami dapatkan. Meskipun, seharusnya kami bisa unggul dua gol. Sayangnya, wasit menganulir gol dari Dario Benedetto,'' jelas Villas-Boas.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement