REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Pelatih Olympique Marseille Andre Villas-Boas tidak percaya pemainnya melakukan tindakan rasialisme di lapangan. Komentar Villas-Boas ini dilontarkan setelah timnya mengalahkan Paris Saint-Germain (PSG) 1-0 dalam laga panas sepak bola Prancis, Senin (14/9) dini hari WIB.
Dalam laga tersebut, lima kartu merah keluar, dua untuk pemain Marseille dan tiga untuk PSG. Salah satu yang diusir wasit Jerome Brisard ke luar lapangan adalah Neymar. Bintang Brasil ini menuding pemain Marseille Alvaro Gonzalez mengeluarkan makian rasialisme yang membuatnya berang.
"Saya tidak yakin, karena Alvaro adalah pemain berpengalaman. Tidak ada ruang untuk rasisme di sepakbola. Saya tidak yakin hal itu terjadi," ujar Villas-Boas seperti dilansir Goal International, Senin (14/9). .
Menurut mantan pelatih Chelsea itu, Neymar hanya kesal karena hasil pertandingan yang mengecewakan. Villas-Boas justru menuding winger PSG Angel Di Maria yang meludah ke arah pemainnya.
"Ia berharap insiden ini tidak mencederai kemenangan timnya. "Ini pertandingan klasik dan harus diingat sebagai kemenangan bersejarah Marseille," kata dia.
Duel Marseille dan PSG merupakan el Clasico-nya Prancis dengan tajuk le Classique. Selalu ada aroma panas dalam setiap pertemuan PSG dengan kesebelasan dari kota pelabuhan di bagian tenggara Prancis tersebut, baik di dalam maupun luar lapangan. Walau tanpa penonton karena pandemi Covid-19, tensi tinggi laga tak berkurang.
Kericuhan bermula dari pelanggaran yang dilakukan gelandang PSG, Leandro Paredes, kepada Dario Benedetto menjelang akhir laga. Benedetto mengerang kesakitan dan terlihat ingin mengulur-ulur karena timnya sedang unggul. Paredes mendorong Benedetto yang membuat para pemain Marseille bereaksi. Di sisi lain, bek kiri PSG Layvin Kurzawam dan pemain Marseille Jordan Amavi saling tendang. Keempat pemain ini kemudian dikeluarkan.
Namun Brisard kemudian melihat VAR setelah ada laporan pada alat bantu dengarnya. Setelah menyaksikan VAR, ia kemudian mengkartu merah Neymar karena menempeleng bagian belakang kepala Gonzalez. Gerakannya lebih ke arah mendorong dengan tak terlalu kuat. Namun ini cukup bagi Neymar menerima kartu merah.
Neymar mengaku menyesal karena tidak sekalian menghajar Gonzalez. Sebab, ia merasa dilecehkan. Keduanya bahkan sudah terlihat berselisih sebelum pelanggaran Paredes kepada Benedetto.
Sebelum keluar, Neymar bahkan sempat mengadu ke ofisial keempat di pinggir lapangan bahwa Gonzalez mengucapkan kata-kata rasialis kepadanya. Neymar berkilah, yang dilakukannya kepada Gonzalez adalah bentuk pembelaan terhadap hinaan yang ditujukan kepadanya.
"Penyesalan saya adalah ketika tidak menghajar orang itu di wajahnya," kata Neymar.
Kekalahan yang ditelan PSG membuat mereka sama sekali belum memetik satu pun poin. Les Parisiens juga kalah di partai pembuka Ligue 1 kontra Lens. Pada saat berlawanan, Marseille justru meneruskan tren positif mereka dengan dua kemenangan beruntun.